Tulungagung (ANTARA News) - Ratusan penumpang kereta api telantar di Stasiun Tulungagung, Jawa Timur setelah beberapa kereta api tak bisa masuk emplasemen akibat sistem persilangan mengalami kerusakan, Minggu petang. Kereta api Rapih Dhoho yang seharusnya memasuki emplasemen Stasiun Tulungagung pada pukul 17.30 WIB. Padahal seharusnya enam gerbong kereta api kelas ekonomi jurusan Surabaya-Malang via Kertosono itu tiba di Tulungagung pada pukul 12.20 WIB. Demikian halnya dengan kereta api Penataran jurusan Malang-Surabaya via Kertosono harus tertahan selama sekitar dua jam lebih di Stasiun Tulungagung. Selain itu, kerusakan sistem persilangan di Stasiun Tulungagung mengakibatkan antrean panjang kendaraan bermotor yang melintas di Jalan Kapten Kasihin dan Jalan KH Agus Salim, Tulungagung. Para pengguna jalan yang melewati jalan itu terjebak kemacetan lantaran pintu perlintasan beberapa kali tertutup dan terbuka. "Kami sempat kerepotan karena ada dua rangkaian kereta dari arah berlawanan yang sama-sama tertahan," kata Suwandi, penjaga perlintasan kereta api di Jalan KH Agus Salim. Persilangan kereta api di sebelah utara emplasemen Stasiun Tulungagung itu tiba-tiba tidak bisa digerakkan sehingga kereta api Penataran yang hendak meninggalkan Tulungagung menuju Kediri gagal diberangkatkan. Demikian pula dengan kereta api Rapih Dhoho tertahan sekitar satu kilometer di sebelah utara emplasemen setelah persilangan rel yang langsung menuju jalur satu tak bisa dibuka. Kerusakan sistem persilangan di jalur satu sebelah utara emplasemen Stasiun Tulungagung itu juga dibenarkan oleh Kepala Resor 74 Jalan dan Rel PT Kereta Api Indonesia, Mochammad Soleh. Namun demikian, dia berjanji akan segera memperbaiki sistem persilangan (wesel) di emplasemen Stasiun Tulungagung itu secepatnya. Sementara itu sejak pukul 11.30 WIB, emplasemen Stasiun Tulungagung terus dipadati calon penumpang. Mereka rata-rata para mahasiswa asal Tulungagung yang hendak kembali ke Malang. Setiap hari ada sekitar sepuluh jadwal perjalanan kereta api dari Malang menuju Surabaya dan arah sebaliknya yang berhenti di Stasiun Tulungagung.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008