Lebak (ANTARA) - Kementerian Perindustrian meluncurkan "pilot project ambulance feeder" untuk membantu relawan jemput-antar ibu hamil dan bersalin bermasalah (Jamilah) untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
"Kita mengapresiasi relawan jamilah,ojek jamilah dan bidan desa dapat menekan angka kematian ibu dan bayi," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika saat peluncuran "pilot project ambulance feeder di Lebak, Selasa.
Peluncuran pilot project ambulance feeder itu kali pertama tingkat nasional dilakukan di Kabupaten Lebak. Relawan jamilah itu sangat membantu peningkatan kualitas derajat kesehatan masyarakat khususnya menekan angka kematian ibu dan bayi.
Sebab, masyarakat Kabupaten Lebak wilayahnya terluas di Banten juga banyak infrastruktur jalan yang sulit dilintasi kendaraan.
Dengan demikian, para relawan jamilah bergerak cepat membawa ibu yang sedang persalinan yang mengalami masalah, seperti keracunan maupun pendarahan.
"Kami berharap para relawan jamilah dapat memanfaatkan ambulance feeder untuk membantu persalinan yang bermasalah agar cepat ditangani tenaga medis untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi," katanya menjelaskan.
Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan bahwa pilot project ambulance feeder ini merupakan pilot project pertama yang dilaksanakan di level nasional.
Program ambulance feeder dapat menjadi rujukan nasional dalam memimalisir tingkat kematian ibu dan anak di Indonesia.
"Kami mengapresiasi setinggi tingginya atas pelaksanaan kerja sama ini. dapat meminimalisir keterlambatan rujukan bagi pasien dalam penanganan kegawat–daruratan sehingga dapat mengurangi risiko kematian ibu melahirkan di Lebak," katanya.
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019