Cilacap (ANTARA News) - Musibah kebakaran terjadi di area Kilang Pertamina Unit Pengolahan (UP) IV Cilacap, Minggu (9/3), sekitar pukul 08.15 WIB yang menyebabkan dua orang meninggal dunia, dan dua korban lainnya menderita luka bakar. Menurut Kepala Humas Pertamina UP IV Cilacap, Daryono, musibah tersebut terjadi pada saat dilakukan pemeliharaan rutin pada "Fin Fan Cooller" (alat pendingin). "Peristiwa tersebut berlangsung sangat cepat dan bisa segera ditangani," katanya. Namun, kata dia, akibat musibah itu empat karyawan kontraktor dari CV Jaya Berdikari menjadi korban luka bakar. Bahkan, dua orang di antaranya meninggal dunia, yakni Darto dan Basiran. Menurut dia, Darto yang beralamat di Jalan Thamrin Cilacap dinyatakan meninggal di tempat kejadian, sedangkan Basiran meninggal sekitar pukul 13.15 WIB, saat hendak dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di Jakarta "Basiran yang warga Karang Talun, Cilacap, sempat ditangani RS Pertamina Cilacap (RSPC) karena mengalami luka bakar hingga 100 persen," katanya. Sementara dua korban lainnya, yakni Danes Leonard beralamat di Jalan Gatot Soebroto Cilacap dan Untung, warga Jalan Rinjani Cilacap. Menurut dia, Danes Leonard mengalami luka bakar hingga 80 persen dan akan dirujuk ke RSPP Jakarta setelah menjalani perawatan di RSPC, sedangkan Untung hanya mengalami luka bakar 18 persen dan saat ini masih berada di ICU RSPC. Terkait dengan penyebab kebakaran tersebut, dia mengatakan, hingga saat ini masih diidentifikasi oleh pihak berwajib. "Polres Cilacap bersama dengan Laboratorium Forensik Cabang (Labforcab) Semarang telah datang dan segera melakukan identifikasi," kata dia menegaskan. Menurut dia, secara kebetulan Labforcab Semarang (Polda Jawa Tengah) masih berada di Cilacap terkait proses identifikasi kapal tanker MT Cendrawasih yang terbakar di perairan Yogyakarta pada hari Rabu (5/3). Saat ini, kapal tersebut dititipkan di Cilacap. Menyinggung dampak kebakaran tersebut, dia mengatakan, kejadian tersebut tidak menimbulkan kebakaran serius pada peralatan karena bersifat flashing (sangat singkat). "Dengan demikian, kilang tetap beroperasi dan berproduksi secara normal," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008