Kuala Lumpur (ANTARA News) - Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Ahad membantah kabar-angin bahwa dia akan mengundurkan diri setelah pemerintah koalisi menderita kekalahan yang tak terduga dalam pemilihan umum. Koalisi Front Nasional berhasil menghimpun dan menguasai sehingga berhak untuk membentuk pemerintahan mayoritas sederhana. Koalisi Front Nasional berhasil membentuk pemerintah mayoritas sederhana, namun dia membantah kemenangan mayoritas dua pertiga di parlemen. Pihak oposisi juga mendesakkan kontrol dari negara bagian utara yakni Penang, Kedah, dan Perak di samping negara bagian tengah Selangor. Oposisi Partai Islam Se Malaysia juga berhasil memperkokoh posisinya di negara bagian timur laut Kelantan, yang didominasi sejak 1990. Koalisi perdana menteri mengalami kekalahan yang mengejutkan di banyak negara bagian dan pada kursi-kursi parlemen, yang mengisyaratkan meningkatnya para pemilih yang tidak mendukung pemerintah. Menyusul hasil-hasil pengumuman, dia mengatakan, pemerintah akan menerima hasil pemilu sebagai pilihan rakyat dan sebagai tanda kebersihan demokrasi di kerajaan itu. Namun Abdullah membantah pembicaraan pengunduran dirinya setelah pemerintah koalisi menderita kekalahan buruk. "Saya tak tahu siapa yang mendesak saya agar mundur, saya tidak akan mundur," tegasnya seperti dikutip DPA. Lebih dari 70 persen dari 10,92 juta mencatatkan diri sebagai pemilih dalam pemilu yang dibuka Sabtu lalu. Pemilihan Sabtu mencerminkan semakin meningkatnya ketidakpuasan masyarakat terhadap kenaikan harga-harga, pertikaian keagamaan dan keprihatinan terhadap masalah korupsi. Polisi memperingatkan para pendukung pemerintah dan oposisi agar tidak melakukan parade kemenangan agar tidak memicu pengumpulan massa secara tidak sah. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008