Pemerintah saat ini sangat serius dalam hal pengelolaan dan perbaikan iklim usaha industri. Berbagai kebijakan untuk mendukung hal tersebut sudah dikeluarkan.
Karawang (ANTARA) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta PT Sharp Electronics Indonesia meningkatkan ekspor produk elektronik dari 3 persen menjadi di atas 10 persen.
“Kami harap jangan hanya 3 persen, tapi mencapai double digit. Terlebih sudah mengoperasikan lini produksi baru untuk mesin cuci satu tabung,” ujar Airlangga di Karawang, Jawa Barat, Selasa.
Menperin menambahkan, pemerintah saat ini sangat serius dalam hal pengelolaan dan perbaikan iklim usaha industri. Berbagai kebijakan untuk mendukung hal tersebut sudah dikeluarkan.
“Saya berpendapat, tentunya tidak ada lagi keraguan untuk terus melakukan aktivitas investasi dan perluasan industri di Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Menperin resmikan lini produksi mesin cuci terbaru Sharp
Dalam hal ini, SEID membidik peningkatan ekspor hingga 30 persen untuk berbagai produk elektronika yang diproduksi di Karawang International Industrial City (KIIC) hingga 2021.
“Target awal kami meningkat 10 persen tahun ini, kemudian 20 persen tahun depan dan bertahap hingga 30 persen pada 2021,” kata National Sales Senior General Manager SEID Andry Adi Utomo.
Menurut Andry, Sharp melancarkan beberapa strategi untuk mewujudkan ekspor hingga dua angka, salah satunya adalah memperkuat divisi ekspor perusahaan.
“Kami mengangkat manajer untuk ekspor dan bermain digital marketing. Jadi, kami lebih agresif menjemput bola dengan mengunjungi negara-negara yang dibidik menjadi tujuan ekspor sebanyak-banyaknya,” kata Andry.
Beberapa negara yang dibidik sebagai tujuan ekspor Sharp Indonesia yaitu Malaysia dan Timur Tengah.
Menurut Andry, produk mesin cuci akan memiliko kapasitas ekspor lebih besar ketimbang produk elektronika lainnya.
Baca juga: Menperin sebut perdagangan domestik menurun tapi ekspor meningkat
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019