New Delhi (ANTARA News) - Pemimpin spiritual agama Budha asal Tibet, Dalai Lama, menunjukkan dukungannya kepada Olimpiade Beijing pada Sabtu, dan menolak tuduhan China bahwa dirinya mencoba melakukan sabotase terhadap Olimpiade.Tuduhan China terhadap Dalai Lama itu menyeruak, setelah pemimpin spiritual Tibet itu menyerukan protes damai di China terhadap peraturan Beijing di Tibet selama wawancara di televisi pada Januari."Dalai Lama selalu mendukung Olimpiade Beijing dan dia kembali menegaskan ini lagi," kata sekretaris Dalai Lama Chime Chhoekyapa. "Wawancara di televisi itu membicarakan tentang perubahan dan di luar kontek," kata Chhoekyapa dari Dharamsala, dimana Dalai Lama tinggal. "Dalam wawancara Dalai Lama mengatakan bahwa memboikot Olimpiade adalah radikal," katanya. Pejabat tinggi China di Tibet Zhang Qingli pada Jumat, menuduh Dalai Lama melakukan "sabotase dan ancaman yang bisa menjadi masalah" terhadap Olimpiade. Lima kelompok yang mengatakan mewakili puluhan ribu warga Tibet berencana akan menggelar pawai dari India ke Tibet menjelang olimpiade Beijing untuk memprotes peraturan China di Tibet. Kelompok itu mengatakan mereka tidak minta restu dari Dalai Lama yang memiliki garis moderat dan mengatakan dirinya menginginkan otonomi bagi Tibet, bukan kemerdekaan palsu. Pada sabtu kantor Dalai Lama mengatakan pemimpin spritual hanya berbicara sebagai organisasi non pemerintah untuk mengingatkan komunitas internasional serta rakyat China tentang penindasan China di Tibet dan pentingnya situasi di wilayah Himalaya tersebut. "Berkaitan dengan masalah Olimpiade Beijing, itu hal yang biasa bahwa Dalai Lama secara konsisten mendukung hak China untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2008," kata sebuah pernyataan dari Dharamsala. Dalai Lama meninggalkan ibukota Tibet Lhasa pada 1959 menyusul kegagalan pemberontakan melawan tentara komunis China. Tanggal 10 Maret menjadi peringatan ke-49 pengasingan Dalai Lama, namun dia tetap menjadi figur tunggal yang amat penting di kehidupan Tibet, demikian laporan Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008