Jakarta (ANTARA) - Ketua Panitia Khusus (Pansus) pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji mengingatkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bahwa partai tersebut berpeluang mendapat tuntutan hukum akibat tudingan politik uang di balik proses pemilihan Wagub DKI Jakarta.
Pada Senin (15/7), Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta Ryan Ernest menyampaikan pernyataannya, yang mencurigai terdapat politik uang di balik proses pemilihan Wagub DKI Jakarta.
Baca juga: Rapimgab tata tertib pemilihan wagub DKI kembali urung terlaksana
"Kalau memang itu temuan, segera saja lapor ke pihak berwajib. Tapi kalau itu bukan temuan, dia harus terima risikonya, bahwa ada tuntutan balik dari teman-teman," kata Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa.
Meski tidak ambil pusing dengan pernyataan PSI, Ongen menyatakan dirinya menghormati langkah anggota DPRD lain yang ingin melakukan tuntutan hukum.
Baca juga: Wagub Jakarta masih kosong, Mendagri : tidak ada kewenangan memaksa
Lebih jauh, Ongen merasa Ryan Ernest hanya mencari panggung, agar dapat selalu berada dalam radar publik.
"Ryan Ernest tidak tahu proses yang kita lakukan. Dia mencari panggung. Silakan dia bermain di luar panggung," ujar politisi partai Hanura ini.
Baca juga: PKS optimistis dapatkan kuorum di pemilihan wagub
Ongen tidak mau menanggapi lebih jauh mengenai tudingan tersebut, karena menganggap semua proses pemilihan Wagub berjalan transparan dan tidak ingin membuang waktu mengurusi hal yang tidak signifikan.
"Saya rasanya tidak perlu tanggapi Ryan Ernest karena buat apa sih. Masih ada tugas lebih besar yang harus saya laksanakan," pungkasnya.
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019