Doha (ANTARA News) - Juara dunia Casey Stoner memulai langkahnya untuk mempertahankan mahkota MotoGP, Minggu, di bawah gelapnya malam di gurun Qatar. Stoner telah menunjukkan sinyal bahwa dirinya tidak berniat untuk kehilangan gelar tersebut. Pembalap Ducati asal Australia tersebut menegaskan dirinya hampir pulih usai operasi bahu yang dijalaninya setelah terjatuh di Jerez dan tidak takut membalap di kegelapan. Untuk pertamakalinya dalam 60 tahun sejarah balap motor itu sebuah Grand Prix dilangsungkan tengah malam. "Akan berbeda tetapi saya pikir tidak akan mengubah pekerjaan pembalap khususnya karena kami telah melakukan tes selama dua hari untuk membiasakan diri dengan kondisi lintasan dan lampu," kata Stoner. "Temperatur akan menjadi faktor penting khususnya terhadap ban karena pada jam 11 malam, saat kami mulai kualifikasi dan balapan, suhunya sangat dingin," paparnya. Balapan pada Minggu di Sirkuit Losail akan diterangi oleh 3.600 lampu yang menghasilkan daya 5,4 juta watt --cukup untuk menerangi 70 lapangan sepak bola. Bola lampu ditanam di 1.000 tiang yang semuanya dihubungkan oleh 500km kabel dan didukung 300.000kg beton. "Setelah tes terakhir saya sedikit tenang," kata Valentino Rossi, yang merebut lima gelar MotoGP beruntun sebelum 2006. "Saya pikir mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa dan memang benar anda bisa mengendarai motor layaknya membalap di siang hari. Masalah terbesar tentu saja temperatur karena sangat dingin pada malam hari dan ini membuat pekerjaan kami, khususnya ban, menjadi lebih berat," jelasnya. Rossi, yang memacu Yamaha, pernah dua kali menang di Losail. Jika ia bisa kembali menang pada Minggu maka akan menjadi pertanda baik bagi pembalap Italia itu. Rossi selalu menjadi juara dunia jika menang di GP pertama. Jika finish di tiga besar maka Rossi akan menjadi pembalap pertama yang 100 kali naik podium di kasta tertinggi balap motor itu, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008