Banyuwangi (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 yang mengguncang Nusa Dua, Bali, pada Selasa pagi juga dirasakan guncangannya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang menyebabkan seorang mengalami luka dan sejumlah rumah rusak.
"Memang gempa bumi Bali, juga terasa di seluruh wilayah Banyuwangi, dan paling kuat guncangan terasa di wilayah selatan," ujar Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharram saat dihubungi di Banyuwangi, Selasa.
Baca juga: Sejumlah bangunan rusak akibat gempa Jembrana Bali
Hingga saat ini, kata dia, di Banyuwangi tercatat sementara ada beberapa rumah warga yang mengalami rusak ringan, yakni genteng berjatuhan di Kecamatan Srono.
Selain itu, seorang penghuni rumah mengalami luka ringan akibat tertimpa genteng rumah yang runtuh saat gempa terjadi.
"Untuk sementara warga di Kecamatan Srono yang terluka akibat tertimpa genteng yang jatuh, satu orang dan telah ditindaklanjuti. Korban mengalami luka ringan dan saat ini juga telah dirawat di rumah sakit terdekat," kata Eka.
Selain atap genteng rumah warga di Banyuwangi berjatuhan dan bergeser, katanya, gempa bumi Bali juga mengakibatkan atap teras Masjid Nurul Iman di Rajekwesi, Kecamatan Pesanggaran, nyaris roboh.
"Petugas BPBD di masing-masing kecamatan saat ini tengah melakukan pendataan dampak gempa bumi Bali," ucapnya.
Dikutip dalam akun twitter BMKG, episentrum gempa terletak pada koordinat 9,11 Lintang Selatan (LS) dan 114,54 Bujur Timur (BT) atau 83 km arah barat daya Nusa Dua, Bali, pada kedalaman 68 km.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa ini berkekuatan 6 SR yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,8 SR. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, pada kedalaman 104 km.
Pewarta: Masuki M. Astro/Novi Husdinarianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019