Mataram (ANTARA News) - Sebagian perkampungan warga di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat malam (7/3) gelap gulita saat umat Hindu menunaikan "Tapa Brata Penyepian" menyambut tahun baru Saka 1930. ANTARA News Mataram, Jumat malam melaporkan pada pelaksanaan ritual Nyepi tahun saka 1930, sebagaian Kota Mataram gelap gulita terutama di Kecamatan Mataram, Cakranegara dan Kecamatan Selaparang yang dihuni umat Hindu. Di setiap mulut gang menuju perkampungan umat Hindu ditutup dan dijaga sejumlah `pecalang` atau petugas keamanan desa adat yang mengenakan seragam khusus. Suasana sepi dan lengang di perkampungan umat Hindu terjadi sejak Jumat pagi, mereka "mengurung" diri dalam rumah masing-masing untuk melaksanakan "Catur Tapa Brata Penyepian" atau empat pantangan. Catur Tapa Brata Penyepian yang dilaksanakan umat Hindu pada Hari Raya yepi yang jatuh setiap 420 hari sekali adalah `amati geni` (tidak menyalakan api termsuk lampu penerangan), tidak melakukan kegiatan apapun (amati karya), tidak bepergian (amati lelungaan) serta tidak mengumbar hawa nafsu atau bersenang-senang (amati lelanguan). Empat pantangan itu pada hakekatnya merupakan tuntunan untuk mengheningkan pikiran dengan mengendalikan api nafsu indra (keserakahan). Pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Mataram berlangsung aman dan khidmat, warga non Hindu yang kebetulan berdekatan dengan perkampungan umat Hindu menghormati tetangganya yang sedang melaksanakan ritual keagamaan. Selama perayaan Nyepi lintas penyeberangan Lembar (NTB)- Padangbai Bali ditutup atau tidak beroperasi selama 24 jam untuk menghormati umat Hindu yang sedang melaksanakan ritual keagamaan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008