Palembang (ANTARA News) - Dalai Lama ke-14 Jumat pukul 08.45 waktu Sarnath, India, memberkati patung Budha yang dibawa khusus dari Indonesia oleh tokoh spiritual keturunan India, Anand Krishna.
Siaran pers dari Anand Ashram Foundation yang diterima di Palembang Sabtu menyebutkan, saat pemberian persembahan dan pemberkatan patung Budha dari Indonesia itu, kabut pagi masih mengambang di permukaan tanah di Sarnath.
Pada saat itu, Tenzin Gyatso, Dalai Lama ke-14, memberkati Patung Buddha yang dipersembahkan oleh Anand Krishna dari Indonesia.
Peresmian patung Buddha tersebut dilakukan di Central Institute of Higher Tibetan Studies (Deemed University), Sarnath (Uttar Pradesh), India.
Sejumlah media elektronik dan cetak di India, seperti Hindustan Time, K TV, DD News, dan Z News hadir meliput acara ini.
Patung Buddha yang terbuat dari batu yang sama untuk membangun Candi Borobudur pada abad ke-9 Masehi di Muntilan, Jawa Tengah, Indonesia itu dipersembahkan kepada Dalai Lama ke-14 untuk memperkuat ikatan spiritual dan budaya antara masyarakat Indonesia dan Tibet, serta mendukung perjuangan tanpa kekerasan Dalai Lama ke-14 guna melindungi warisan budaya dan sejarah Tibet.
"Saya, mewakili rakyat Indonesia, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Yang Mulia Dalai Lama ke-14 atas upayanya yang tak kenal lelah guna menemukan solusi damai berlandaskan sikap toleransi dan saling menghormati demi melindungi warisan budaya dan sejarah Tibet," kata Anand Krishna pula.
Menurut dia, dengan mempersembahkan patung dari Indonesia ini kepada Dalai Lama, dan kemudian diletakkan di tanah India, diharapkan juga berdoa agar rakyat Tibet, India serta Indonesia bersatu dalam cinta, damai, dan harmoni.
Sebelum ke tempat acara peresmian, Dalai Lama menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi atas persembahan patung Buddha tersebut.
Sesaat setelah upacara peresmian selesai, Dalai Lama ke-14 berfoto bersama Anand Krishna dan enam orang pengurus Yayasan Anand Ashram Indonesia (berafiliasi dengan United Nations).
Tanpa diduga, Dalai Lama ke-14 memberikan pernyataan: "Para wartawan, anda mungkin tidak tahu, ribuan tahun yang lalu, seorang Guru Spiritual Buddhis dari Benggali yang bernama Athisa Divankara menerima pelajaran dari seorang Guru Spiritual yang berasal dari Indonesia."
Dalai Lama melanjutkan pernyataannya bahwa dalam sejarah Buddha, Athisa Divankara dipandang sebagai penyebar ajaran Buddha yang sangat penting, sehingga beliau adalah Guru Spiritual yang sangat penting dari Indonesia.
"Karena itu, kami dari Tibet mempunyai hubungan yang dekat secara spiritual dengan Indonesia, meskipun secara geografis berjauhan," kata Dalai Lama pula.
Dalam kesempatan itu, Anand Krishna juga memberikan pernyataaan bahwa dengan cinta dan harmoni, kita dapat menyatukan India, Tibet, serta Indonesia.
"Melalui persatuan ini kita dapat mencapai perdamaian dunia," ujar Anand lagi.
Sebelumnya Anand Krishna juga menyebutkan adanya kaitan sejarah yang erat antara peradaban India dengan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera, sehingga hubungan bersejarah itu semestinya tetap dipertahankan sepanjang masa.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009