Seluruh kasus neurologi, otak dan persarafan itu satu hari rawat jalan 500 pasien, 70 persen pasien kita adalah pasien stroke

Jakarta (ANTARA) -

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) menerima sebanyak 350 pasien stroke setiap harinya dari total 500 kunjungan rawat jalan dengan berbagai macam penyakit, kata pejabat RS itu.

"Seluruh kasus neurologi, otak dan persarafan itu satu hari rawat jalan 500 pasien, 70 persen pasien kita adalah pasien stroke," kata Direktur Utama RSPON Mursyid Bustami di Jakarta, Senin (15/7).

Sementara untuk pasien rawat inap dengan total sebanyak 208 ranjang pasien yang tersedia, kata dia, 65-70 persen terisi oleh pasien.

elain penyakit stroke, katanya, pasien RSPON lainnya yang berhubungan dengan otak seperti tumor otak, epilepsi, penyakit gangguan saraf, dan demensia (kepikunan).

Melihat tingginya angka kunjungan pasien stroke tersebut, Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta kepada masyarakat untuk mengubah perilaku hidup menjadi lebih sehat.

Ia mengatakan tren jumlah kasus penyakit tidak menular (PTM) meningkat di seluruh provinsi Indonesia, dan itu bisa dilihat dari data Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang dikeluarkan oleh Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Berdasarkan data IPKM, katanya, tidak ada satupun sub indeks penyakit tidak menular di 34 provinsi Indonesia menunjukkan hasil baik. Meskipun secara umum angka IPKM nasional meningkat.

Menteri Kesehatan mengatakan tingginya angka penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, stroke dan lainnya akibat dari pola hidup yang tidak sehat.

Oleh karena itu Menkes mengajak masyarakat Indonesia agar menerapkan hidup sehat dengan menjaga asupan makan dengan gizi seimbang, beraktivitas fisik, hindari rokok, dan cek kesehatan secara berkala.

Baca juga: RI bangun rumah sakit pusat otak nasional


Baca juga: Cara hidup sehat bagi lansia agar tidak demensia


Baca juga: Puasa bisa mengendalikan faktor risiko stroke

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019