Bekasi (ANTARA News) - Puluhan warga Bekasi Barat mengancam akan menyandera truk pengangkut tanah yang melintas di ruas jalan KH Noer Alie, karena tanah merah yang dibawanya berjatuhan hingga berceceran di ruas jalan dan membahayakan pengguna jalan saat hujan tersebut.Jimmy (30), warga Bekasi Barat, Jumat mengatakan, sopir truk dianggap ceroboh tanah berjatuhan dari truk tetapi tidak dibersihkan, sehingga dikhawatirkan membahayakan pengguna jalan raya.Pada Kamis (6/3) malam, ketika hujan ruas jalan itu menjadi licin dan dua orang pengendara sepeda motor terpeleset tanah merah yang berjatuhan dari truk pengangkut tanah, sehingga mengalami luka-luka. "Kalau dalam sepekan ini pihak yang bertanggungjawab atas pengangkut tanah itu tidak bertanggungjawab membersihan tanah merah yang berceceran, maka warga setempat bersepakat akan menyandera truk tanah yang melintas," katanya. Warga Bekasi Barat itu juga mengaku, tidak mengetahui dari mana truk-truk mengangkut tanah merah yang melintas di ruas jalan KH Noer Alie hingga tanah berceceran. Purnomo (34), warga setempat lainnya, ketika ditemui juga mengatakan kesal terhadap ulah pengemudi truk pengangkut tanah yang ceroboh dan tidak memperhatikan kebersihan ruas jalan. Saat ini, Kota Bekasi kerapkali diguyur hujan sehingga ruas jalan tersebut menjadi licin karena tanah merah yang tersiram air hujan menjadi lumer berserakan di ruas jalan itu. "Kalau pemborong tidak segera turun tangan membersihkan tanah merah yang berceceran di jalan KH Noer Alie, maka jangan salahkan warga kalau menyandera truk pengangkut tanah," katanya. Di tempat terpisah, Nurman (45), warga Jatikramat, Pondokgede, juga mengancam akan menyandera truk pengangkut tanah yang melintas di ruas jalan Jatibening, karena tanah merah yang diangkut truk berceceran di ruas jalan tersebut. Sejak pekan lalu, ruas jalan Jatibening menjadi kotor dan licin ketika hujan karena tanah merah yang berjatuhan dari truk tidak dibersihkan oleh pihak yang bertanggungjawab. Dua hari lalu, warga setempat telah mengingatkan kepada salah seorang sopir truk pengangkut tanah agar segera membersihkan tanah yang berceceran di ruas jalan tersebut, namun tidak digubris. "Kalau sampai besok (8/3) tanah merah yang berceceran di ruas jalan Jatibening tidak segera dibersihkan, warga mengancam akan menghadang truk pengangkut tanah agar menghentikan operasionalnya," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008