Kami terus memberi penyuluhan kepada warga yang kurang senang dengan ini
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi DKI Jakarta, Taufan Bakri mengatakan pihaknya akan terus memberikan penyuluhan kepada warga sekitar atas rasa keberatan mereka terhadap pengungsi pencari suaka di gedung bekas Komando Militer (Kodim) Kalideres, Jakarta Barat.
"Kami terus memberi penyuluhan kepada warga yang kurang senang dengan ini," kata dia di lokasi, Senin malam.
Menurutnya, penyuluhan tersebut merupakan sebuah langkah penting untuk melaksanakan amanat penting dari Peraturan Presiden (PERPRES) No. 125 Tahun 2016 mengenai Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri.
Ia kemudian menambahkan bahwa kehadiran pengungsi pencari suaka di Indonesia, serta bantuan dari pemerintah Indonesia merupakan hal yang juga disoroti oleh dunia, melalui Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Baca juga: Jakbar intruksikan copot spanduk penolakan pengungsi di Kalideres
"Masyarakat diberi pengertian bahwa pemerintah Indonesia memberikan perhatian kepada pengungsi. Ini bukan di lingkup lokal saja melainkan internasional," jelas Taufik.
Ia berharap bantuan dari Indonesia dapat bermanfaat dan dunia akan melihat Indonesia sebagai negara yang cinta damai.
Selain itu, Taufik juga berharap negara-negara lain dan PBB dapat melakukan hal yang sama bila Indonesia terkena bencana di kemudian hari.
Baca juga: Jakbar tunggu arahan pemerintah terkait pengungsi di Kalideres
"Harapannya, dengan kita turut membantu, mungkin jika Indonesia ada bencana atau apa, PBB bisa membantu. Jadi kita melihat kemungkinan jangka panjangnya," kata Taufik.
Untuk masyarakat yang merasa tidak nyaman, lanjut dia, ia berharap warga mampu memunculkan rasa nasionalisme dan empati kepada para pengungsi dan mencoba melihat dari sisi mereka.
Taufik juga berharap ke depannya masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama mewujudkan lingkungan yang nyaman.
Baca juga: Wakil Walikota Jakbar imbau pengungsi suaka jaga ketertiban
"Saya berharap muncul nasionalisme, empati, karena negeri kita adalah negeri yang damai dan kesan itu ingin kita sisipkan bagi mereka sebelum mereka pergi ke tempat lain yang lebih baik," tutup dia.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019