Milan (ANTARA News) - Kemenangan AS Roma atas Real Madrid dengan agregat 4-2 di Liga Champions bukanlah sesuatu yang mengejutkan penggemar sepak bola Italia. Pasukan Luciano Spaletti adalah tim Liga Utama Italia yang paling indah untuk disaksikan, dan kini mereka pun mendapat hasil yang bagus. "Para pemain tampil sempurna. Tim ini layak mendapatkannya dan mereka telah menunjukkan kedewasaan," kata Spaletti setelah menang 2-1 atas Real di Madrid, Rabu, pada babak 16 besar, leg kedua. Roma dibandingkan dengan Arsenal di Inggris dan Barcelona di Spanyol. Umpan-umpan cepat mereka sungguh nikmat disaksikan dan dinamisnya pergerakan pemain membuat mereka yang mengagungkan formasi terperangah. Pemain asal Brazil Mancini bisa muncul kapanpun di area manapun di lapangan, dan, tidak seperti kebanyakan pelatih yang mungkin menghukum Mancini atas "keliarannya" itu, Spalletti malah mendorongnya untuk terus bergerak. Rodrigo Taddei, Alberto Aquilani, Simone Perotta dan David Pizarro terus mengeluarkan trik-trik dalam permainan sementara gelandang bertahan Italia Daniele De Rossi menjadi jangkar yang kokoh di lini tengah nan dinamis itu. Mengalahkan juara Eropa sembilan kali 2-1 di kandang dan saat tandang mungkin akhirnya akan membuat Eropa sadar akan kehadiran tim yang kini menempati peringkat kedua Serie A, hanya enam poin di bawah Inter Milan. Jarak itu bisa saja berkurang jika Inter tidak mencetak gol yang membuat kedudukan imbang 1-1 di San Siro bulan lalu. Kemenangan meyakinkan di Bernabeu pada Rabu, di mana Taddei dan pemain cadangan super Mirko Vucinic mencetak dua gol, menjadi persiapan terbaik untuk menghadapi perempatfinal. Musim lalu Roma mengalahkan Manchester United 2-1 di kandang pada leg pertama delapan besar sebelum dilumat 1-7 saat tandang. Beberapa tim akan sangat terpengaruh oleh kekalahan besar seperti itu tetapi Roma menelannya dan menyadari bahwa itu hanyalah sebuah hasil buruk. Roma mengalami musim yang sangat bagus, dan mereka melakukannya tanpa sang kapten sekaligus penyerang utama yang mengalami masa-masa berat. Francesco Totti merebut Sepatu Emas Eropa musim lalu dengan 26 gol di Serie A. Kali ini ia berhasil mencetak 12 gol di liga tetapi gagal mencapai performa terbaiknya setelah cedera kaki membuatnya absen sebulan sebelum tahun berganti, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008