Madrid (ANTARA News) - Mimpi buruk kini dialami oleh pasukan Real Madrid setelah terdepak dari Liga Champions karena kalah dalam pertandingan pada Rabu waktu setempat. Juara sembilan kali Liga Champions itu kini dirundung duka dengan kalah 1-2 dari Roma di Bernabeu yang mengakibatkan pasukan Real Madrid kalah agregat 2-4 atas lawannya itu. "Kami tidak memiliki keajaiban seperti malam-malam sebelumnya," kata Raul. "Kami sangat terpukul dengan hasil itu, sungguh amat mengecewakan karena Liga Champions jadi salah satu target pada musim kompetisi ini dan kenyataannya kami sekarang tersingkir." "Kami memperoleh hasil yang baik pada leg pertama, meski kami kembali dengan hasil yang sangat berbahaya. Dan kami tidak mampu mendongkrak semangat untuk tampil sebagai tim yang baik. Kami terus berjuang menciptakan peluang mencetak gol." Madrid tampil kurang tajam tidak seperti Roma yang tampil memikat. Absennya striker andalan Ruud van Nistelrooy yang masih mengalami cedera memengaruhi barisan depan Real, sementara lini gelandang tampak miskin kreativitas dan kalah kecepatan. Sementara Pepe yang menempati lini belakang tampak kedodoran dalam mengantisipasi setiap serangan Roma. "Kami kurang intensif dan tampil tertekan, mungkin karena khawatir dengan serangan balik." kata bek tengah Fabio Cannavaro. "Kami tidak cukup tajam dan kami tidak cukup mampu menguasai pertandingan." Hanya dua pekan lalu, presiden Real Ramon Calderon berbicara mengenai peluang menjadi juara Eropa dan liga domestik. Bahkan ia menyebut skuadnya sebagai "yang terbaik di dunia" dan timnya tampil "seperti layaknya mesin". Hasil pertandingan malam lalu agaknya memaksa dia mengoreksi pendapatnya itu. "Ini jelas kegagalan," katanya. "Ketika musim kompetisi berakhir, kami harus duduk dan menganalisa situasi untuk memperkokoh tim." Sebelumnya Madrid ditangani Fabio Capello yang kemudian dipecat karena dinilai gagal meski mempersembahkan gelar juara liga, kini Bernd Schuster pun tidak akan mencapai prestasi yang lebih baik, demikian Reuters.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008