Goma (ANTARA) - Penyerang tak dikenal membunuh dua pekerja kesehatan Ebola di Kongo timur pada akhir pekan, menurut Kementerian Kesehatan.

Insiden itu merupakan yang terbaru dalam serentetan serangan yang menghambat upaya pemberantasan virus mematikan Ebola.

Ketidakpercayaan pejabat kesehatan setempat dan kekerasan milisi di Kongo yang bergejolak menyebabkan peningkatan jumlah kasus baru. Hampir 2.500 orang terinfeksi dan lebih dari 1.600 orang tewas dalam wabah terbesar kedua sepanjang sejarah.

Puluhan responden terluka atau tewas dalam sejumlah serangan sepanjang tahun ini.

Dua korban tewas, yang merupakan pekerja komunitas dekat Mukulia di Provinsi Kivu Utara, menerima ancaman sejak Desember dan seorang di antaranya pernah diserang, menurut pernyataan Kementerian.

Kasus Ebola pertama di Kota Goma Kongo Timur ditemukan pada Minggu. Kasus itu meningkatkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menyebar dengan cepat di daerah padat penduduk di dekat perbatasan Rwanda.

Goma, kota tepi danau berpenduduk 1 juta, terletak lebih dari 350 km selatan dari lokasi wabah Ebola pertama kali ditemukan setahun yang lalu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Panel WHO tidak deklarasikan darurat Ebola di Kongo dan Uganda

Baca juga: Kongo catat rekor 27 kasus baru Ebola dalam sehari

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019