Ellyas Pical adalah petinju yang sangat terkenal dengan pukulan tangan kirinya. Karena "The Exocet" adalah film biopik, maka Jefri pun harus belajar agar terbiasa menggunakan tangan kiri.
"Khusus film ini saya latihan kidal, belajar tinjunya juga langsung kidal, enggak pakai kanan," ujar Jefri dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Bagi pemain film "Hit & Run" itu, tantangan terbesarnya adalah mempelajari pola pikir seorang petinju apalagi sosok yang diperankannya adalah seorang legenda Indonesia dan dunia.
"Untuk jadi petinju itu enggak mudah apalagi harus ninggalin yang buruknya, ke cara berpikirnya Om Elly sih, pola pikir petarung itu beda dengan orang kebanyakan," jelas bintang "Dreadout" itu.
Baca juga: Jefri Nichol jenuh main film remaja?
Untuk mendalami karakter, Jefri juga sempat bergaul dengan para petinju dan latihan fisik seperti atlet tinju sungguhan.
"Saya latihan di Bulungan bareng petinju di sana sampai tidur juga di sana untuk mengolah rasa. Dari situ saya masuk reading bersama yang lainnya," katanya.
Meski demikian, ada beban yang dirasakan oleh Jefri dalam memerankan sosok Ellyas, salah satunya takut tidak bisa mewakili karakter sang juara International Boxing Federation tahun 1985 itu.
"Pasti banyak bebannya. Selagi bergaul dengan para petinju, mereka sangat kenal banget dengan Om Elly dan aku enggak mau merusak bayang-bayang mereka soal om Elly. Ya tapi aku ingin menampilkan sebaik mungkin lah," ujar Jefri.
Baca juga: Gara-gara Ellyas Pical, Jefri Nichol pernah bercita-cita jadi petinju
Baca juga: Kisah legenda tinju Ellyas Pical dalam film "The Exocet"
Baca juga: Berperan sebagai anak culun, Jefri Nichol keluar dari zona nyaman
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019