Bahasa masih menjadi kendala karena tidak semua pengungsi memahami bahasa InggrisJakarta (ANTARA) - Puskesmas se-Jakarta Barat berencana akan melakukan sosialisasi tentang kesehatan dan kebersihan kepada para pengungsi suaka yang saat ini menempati penampungan sementara gedung bekas Komando Militer (Kodim) Kalideres, Jakarta Barat, setiap hari secara bergantian.
Rencana tersebut disampaikan oleh Promosi Kesehatan Puskesmas Kalideres Yolanda Sarlina saat ia memberikan penyuluhan tentang gaya hidup sehat kepada para anak pengungsi suaka.
Baca juga: Pengungsi suaka Kalideres butuh bantuan sajadah
“Nanti puskesmas di seluruh wilayah Jakarta Barat ini akan berjadwal untuk bergantian melakukan pengobatan dan penyuluhan. Jadi tidak hanya dari Puskesmas Kalideres,” ujarnya saat ditemui di lokasi pengungsian, Senin.
Yolanda mengatakan bahwa berbagai penyuluhan akan selalu diberikan kepada para pengungsi suaka agar mereka mengetahui tentang hidup sehat dan bersih.
“Nanti bisa ada penyuluhan yang lain. Untuk sekarang saya mengajarkan cuci tangan, mungkin nanti dari yang lain bisa melakukan penyuluhan seperti tentang diare, PHBS, dan sebagainya,” katanya.
Baca juga: Puskesmas Kalideres terima 190 pasien pengungsi suaka
Menurutnya, materi yang disampaikan saat penyuluhan tergantung dari puskesmas masing-masing sehingga pengungsi suaka dipastikan akan mendapat ilmu yang baru dan berbeda setiap harinya.
“Kalau edukasinya masing-masing dari puskesmasnya, tergantung dari koordinasinya mau melakukan penyuluhan apa,” ujarnya.
Yolanda mengaku bahwa selama melakukan penyuluhan gaya hidup sehat tentang cara mencuci tangan dengan baik dan benar, ia mengalami kendala dalam bahasa untuk menyampaikan sosialisasi tersebut kepada para anak pengungsi suaka.
“Bahasa ya karena tidak semua menguasai bahasa inggris. Saya bisa bahasa inggris tapi tidak semua dari mereka bisa bahasa inggris,” katanya.
Akhirnya pada penyuluhan tersebut Yolanda meminta bantuan satu anak pengungsi suaka yang memahami bahasa Inggris dan bahasa Indonesia untuk menerjemahkan kepada teman-temannya.
“Jadi saya tadi meminta tolong satu anak untuk membantu saya menerjemahkan dari bahasa inggris ke bahasa mereka,” katanya.
Ia pun tidak tahu akan sampai kapan pelayanan kesehatan dan penyuluhan akan diberikan kepada pengungsi suaka tersebut.
Baca juga: Puskesmas Kalideres gelar pemeriksaan ibu hamil untuk pengungsi suaka
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019