Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memamerkan kehebatan Pulau Jawa yang meraih predikat sebagai Pulau Terbaik di Dunia pada 2018 kepada puluhan pelajar internasional yang sedang mengikuti ajang Youth Innovation Competition on Global Governance (YICGG) 2019.
“Jawa jadi Pulau Terbaik di Dunia, ini mengejutkan saya. Karena kalau anda lihat Jakarta, sangat ‘hectic’ (kacau) kan? Macetnya juga luar biasa,” katanya dalam acara pembukaan YICGG 2019 yang digelar di Kampus UI, Depok, Senin.
Meski mengejutkan, menurut Luhut, tidak heran pula jika Jawa menjadi pulau terbaik dunia. Pasalnya, banyak terdapat destinasi wisata yang menakjubkan di Pulau Jawa, misalnya saja Gunung Bromo hingga Candi Borubudur yang kini menjadi salah dua dari destinasi prioritas.
Belum lagi di Pulau Jawa juga masih terdapat hutan asri di wilayah Bayuwangi yang bisa menjadi atraksi wisata unggulan.
“Banyak keindahannya, tapi kurang populer di kalangan internasional. Kalau bicara Indonesia, Bali lagi, Bali lagi,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Luhut menceritakan pemerintah Indonesia kini tengah mengebut pengembangan destinasi wisata lain yang bisa menjadi Bali baru. Keempat destinasi super orioritas yang akan dikembangkan terlebih dahulu yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo.
Ia berharap, upaya pemerintah bisa mendongkrak potensi ekonomi dari sektor pariwisata. Ia juga berharap ceritanya tentang Indonesia bisa diingat oleh para peserta YICGG yang berasal dari berbagai negara itu.
YICGG adalah ajang tahunan kompetisi inovasi antarmahasiswa yang digelar sejak 2007 yang didukung oleh United Nations Development Programme (UNDP) di China dan dihelat oleh School of International Relations and Public Affairs (SIRPA) Fudan University.
YICGG 2019 yang diselenggarakan oleh Fudan University, bekerja sama dengan Universitas Indonesia, akan diselenggarakan pada 15 Juli hingga 20 Juli 2019 di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Indonesia. Peserta YICGG 2019 adalah 78 mahasiswa yang mewakili 49 universitas dari 39 negara. Para mahasiswa terbagi ke dalam 30 tim yang telah lulus seleksi proposal. Dua tim mahasiswa Universitas Indonesia menjadi peserta babak final ini.
Tema yang diangkat dalam YICGG 2019 adalah “Oceans, Rivers and Lakes: Global Water Preservation, Utilization and Development”. Para peserta YICGG 2019 akan mencoba merumuskan tata kelola global tentang bagaimana kerjasama internasional untuk mengembangkan pengelolaan wilayah perlindungan maritim, bagaimana mengatasi polusi ekologi kelautan yang disebabkan oleh aktivitas manusia, khususnya yang terkait dengan sampah laut dan sampah plastik, dan bagaimana melakukan pencegahan terjadinya polusi terhadap sumber daya air.
Baca juga: Jawa Barat bakal jadi destinasi wisata terbaik di RI, berkelas dunia
Baca juga: Jateng siap garap wisata halal Indonesia
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019