Denpasar (ANTARA News) - Tiga seniman andal asal Bali, Kamis pagi, bertolak dari Bandara Ngurah Rai menuju Ekuador dan Kolumbia, untuk lawatan selama dua pekan hingga 19 Maret 2008."Lawatan ke kedua negera itu atas undangan dari Casa Dela Dance," Ketua Yayasan Seni "TRI PUSAKA CAKTI" Batuan Sukawati, Gianyar, Bali I Nyoman Budi Artha, SS. MSi menjelang keberangkatannya dari Denpasar.Ia mengatakan, keberangkatan tim kesenian Bali dalam rangka ikut memeriahkan festival internasional "Mujeres en La Dance" ke-6 di Ekuador. "I Made Djimat, seorang maestro seniman Bali bersama saya seorang seniman lainnya akan tampil menunjukkan kebolehan dalam bidang tabuh dan tari Bali di hadapan masyarakat internasional," ujar alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Ia bersama dua anggota rombongan lainnya setelah beberapa hari berada di Ekuador melanjutkan perjalanan ke Kolumbia guna memenuhi undangan Duta Besar RI di negara tersebut. Selama di Kolumbia juga mengadakan serangkaian pementasan dan workshop tentang seni budaya, khususnya tabuh dan tari Bali, ujar Budi Artha. Lawatannya ke luar negeri, termasuk yang dilakukan seniman Bali lainnya secara silih berganti secara tidak langsung melakukan promosi dan mempublikasikan pariwisata Pulau Dewata di dunia internasional, sekaligus menyukseskan tahun kunjungan wisata Indonesia (VIY) 2008. Seniman Bali yang tampil di panggung-panggung bergengsi di berbagai kota besar di belahan dunia menampilkan pementasan bermutu, yang umumnya mendapat sambutan meriah dari masyarakat dunia. "Seniman sanggup mengharumkan nama Bali dan bangsa Indonesia di dunia internasional, sekaligus membawa dampak positif terhadap perkembangan pariwisata. Masyarakat dunia setelah menyaksikan unjuk kebolehan seniman Bali di atas panggung ada kecenderuntan wisawatan dunia berkeinginan berkunjung ke Bali dan daerah lain di Indonesia guna melihat dari dekat warisan dan keindahan budaya Bangsa Indonesia. Budi Artha menjelaskan, pihaknya merencanakan tiga kali mengadakan lawatan ke luar negeri selama 2008. Setelah ke Ekuador dan Kolumbia akan disusul lawatan berikutnya ke Maroko dan sejumlah negara di Eropa melibatkan 17 orang selama dua pekan, 8-25 Juni 2008. Sedangkan lawatan ketiga ke Jepang atas undangan dari sebuah yayasan di Negeri Matahari terbit pada bulan September 2008, melibatkan 25 orang, termasuk seorang maestro Bali Ni Ketut Cenik menampilkan kepiawaian tarian khasnya `joged pingit`, tutur Budi Artha.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008