Seoul (ANTARA News)- Presiden Korea Selatan (Korsel), Lee Myung Bak, yang berjanji akan menerapkan kebijakan lebih keras dalam menghadapi Korea Utara (Korut), menolak tawaran negara tetangganya yang komunis itu untuk melakukan pertemuan.
Usul itu dibuat melalui Badan Intelijen Korsel "untuk para pejabat yang bertanggungjawab dari kedua untuk bertemu," kata surat kabar konservatif Dong-a Ilbo edisi Rabu, mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebut namanya .
Tetapi, Presiden Lee, meminta klarifikasi tentang tujuan pertemuan semacam itu, dan Korut kemudian menangguhkan usaha-usaha untuk melakukan kontak-kontak, kata pejabat tersebut.
Para pejabat Gedung Biru (Kepresidenan Korsel) tidak dapat segera dihubungi untuk diminta komentar mereka. Badan Intelijen Nasional negeri itu juga menolak memberikan komentar.
Lee mengatakan secara berulang-ulang dalam kampanye untuk pemilihan presiden pada Desember 2007 bahwa ia akan lebih keras terhadap Korut ketimbang presiden-presiden terdahulu, apakah akan tetap melawan tekanan internasional untuk menghapuskan ancaman nuklirnya, tetapi ia berjanji akan menghormati jika Pyongyang mentaatinya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008