Jakarta (ANTARA News) - PT Sumber Alfaria Trijaya yang merupakan perusahaan pengelola minimarket Alfamart pada tahun ini menargetkan pertumbuhan gerai baru sebesar 30 persen atau sekitar 600 toko, baik dengan pola waralaba atau kepemilikan langsung. Deputi Direktur Pengembangan Waralaba PT Sumber Alfaria Trijaya, Maria Harjono kepada pers di Jakarta, Rabu, mengatakan, pihaknya optimistis target itu akan tercapai. Meski diakuinya dari jumlah sekitar 600 gerai baru, 80 persennya kemungkinan akan merupakan gerai langsung dari perusahaan, sementara sisanya ditawarkan melalui waralaba. Di sisi lain, katanya, perusahaan akan secara bertahap mengurangi pola kepemilikan langsungnya dengan menjual gerai yang sudah berjalan. Tahun lalu, lanjutnya, ada 21 gerai yang telah berjalan dijual kepada mitra yang berminat. Jumlah yang sama juga akan dilepas pada tahun ini. "Sekarang sudah ada sekitar 90 investor yang menyatakan minatnya untuk membeli `outlet` (gerai) yang sudah jadi tanpa harus membangun dari awal," katanya. Pembukaan gerai baru itu, katanya, juga masih fokus di Pulau Jawa dulu meski permintaan sudah mulai datang dari Sulawesi dan Kalimantan. "Untuk tahun ini kita masih fokus ke Jawa dulu. Di Sumatera memang kita juga mulai masuk dari Lampung," katanya. Total gerai Alfamart saat ini mencapai 2.400 unit yang terdiri dari 503 dengan pola waralaba dan sisanya merupakan kepemilikan langsung dari perusahaan. Maria juga menyatakan beberapa bank juga sudah mendukung upaya pengembangan waralaba ini dengan memberikan kredit dari mitra yang akan membuka Alfamart. "Saat ini sudah ada dua bank yang berhubungan dengan kita yaitu BNI dan BRI," katanya. Alfamart saat ini, katanya, juga sedang mengembangkan pola grosir bagi para pedagang kecil yang disebut dengan "Store Selling Point" (SSP). SSP ini dimaksudkan untuk menjadi tempat bagi para pedagang kecil membeli berbagai produk Alfamart untuk dijual kembali. "Sistem ini sedang diujicoba di wilayah Jabodetabek, tapi mengenai bagaimana sistem ini akan kita jelaskan pada lain waktu," kata Maria. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008