Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berhasil melakukan proses negosiasi untuk Jakarta menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020.
Hal tersebut ditulis Anies dalam media sosial facebook pada akun Anies Baswedan.
"Alhamdulillah, berhasil! Sebuah proses negosiasi dan persuasi yang panjang itu telah menemukan sebuah akhir yang indah," kata Anies dalam akunnya berada di Brooklyn, Amerika Serikat, Minggu.
Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020 nanti! Selepas dari World Cities Summit di Medellin, Kolombia, langsung terbang ke New York, Amerika Serikat, untuk menuntaskan negosiasi dengan lembaga pengelola Formula E bahwa Jakarta lebih dari layak menjadi salah satu tuan rumah balap mobil kelas dunia ini.
Formula E adalah turnamen balapan terpopuler kedua sesudah Formula 1. Bedanya dengan Formula 1, Formula E menggunakan mesin bertenaga listrik sehingga bebas emisi, dan diadakan di jalan raya yang diubah jadi sirkuit sementara.
Sejak tiga bulan lalu persiapan pertemuan ini telah dilakukan. Pertemuan dibuat tanggal 13 Juli 2019, bersamaan dengan putaran final Sesi 6 Formula-E. Tim dari Formula E juga sudah datang khusus untuk melakukan uji lapangan di Jakarta pada 8-9 Juli lalu.
"Karena Jakarta berkompetisi dengan kota-kota besar dunia lainnya, maka semua dikerjakan dengan rapi, teliti, tertib dan tak banyak bicara. Jadwal dan rute perjalanan ditata dengan baik. Semua bahan telah disiapkan," kata Anies.
Puncaknya adalah negosiasi pada Sabtu, 13 Juli kemarin di New York. Bernegosiasi dengan Alexandro Agag dan Alberto Longo, para pemimpin tertinggi yang juga legenda di dunia balap mobil. Pembicaraan jarak jauh lewat telepon dan diskusi antar tim sudah berlangsung lama, tapi kami baru sekarang bisa bertatap muka langsung.
"Kita langsung akrab seakan sudah kenal lama. Suasana negosiasi berlangsung serius, dengan bahan lengkap sudah disiapkan, namun berlangsung santai, hangat dan bersahabat," kata Gubernur.
Di ujungnya kita bersepakat, Jakarta lebih dari layak dipilih menjadi tuan rumah. Ini artinya, mata dan kamera seluruh dunia akan datang dan menyorot Jakarta, ribuan penonton dari seluruh dunia akan hadir langsung. Jakarta akan berada di radar perhatian dunia.
Tak terkira banyaknya juga adalah penonton dari dalam negeri. Yang tak kalah penting adalah manfaat pergerakan ekonomi pun akan dirasakan. InsyaAllah!
Menurut preliminary study, satu agenda balapan di Jakarta ini akan menggerakkan perekonomian Ibukota hingga lebih dari 78 juta Euro, atau Rp1,2 triliun. Ini adalah kesempatan bagi kesejahteraan, lapangan usaha dan lapangan kerja bagi warga Jakarta pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. InsyaAllah!
Alhamdulillah, alhamdulillah dan alhamdulillah, atas izin Allah SWT, sebuah perjuangan panjang dari seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta dan tim telah membuahkan hasil. Bersyukur rasanya bahwa ada banyak kota besar dunia berusaha, tapi Jakarta lah yang dipilih mendapatkan kesempatan.
Pada dunia kita kirimkan pesan: Jakarta bukan cuma pemain domestik, Jakarta siap menyongsong, siap sejajar dan makin bersinar di antara megapolitan dunia, dan insya Allah akan makin kokoh hadir di orbit global.
"Mari Jakarta, kita segera bersiap jadi tuan rumah laga kelas dunia," kata Anies
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019