Jakarta (ANTARA) - Peneliti kualitas udara Prof. Dr. Muhayatun Santoso mengatakan partikel-partikel di udara yang ukurannya paling kecil sampai dengan yang berukuran particulate matter (PM) 2,5 mikrometer sangat berbahaya bagi kesehatan.
"Bayangkan jika partikulat debu yang ukurannya 28 kali lebih kecil dari diameter rambut kita di dalamnya banyak logam berat, sangat berbahaya untuk kesehatan," katanya di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan partikulat halus yang digolongkan dalam particulate matter (PM) 2,5 tersebut merupakan partikel yang paling berbahaya karena ukurannya sangat kecil sehingga dapat menembus organ yang paling dalam.
Partikulat tersebut dihasilkan dari berbagai macam kegiatan yang sebagian besar berasal dari anthropogenic source atau yang dihasilkan dari kegiatan manusia.
"Polutan itu berasal dari kegiatan transportasi, industri dan domestik," imbuhnya.
Baca juga: Polusi udara juga bisa sebabkan penyakit kardiovaskular
Jika partikulat halusnya terlalu besar, kata dia, hal itu bisa menyebabkan gangguan pernapasan, infeksi saluran pernapasan atas (Ispa), asma dan gangguan lain.
Sementara partikulat yang mengandung logam berat, lanjut dia, sangat berbahaya bagi anak-anak sehingga dapat menyebabkan keterbelakangan mental.
Partikulat yang mengandung logam berat juga dapat menyebabkan penyakit kanker.
Baca juga: Kembang api 4 Juli tingkatkan polusi udara
Baca juga: Sukabumi tercemar partikel debu
Pewarta: Katriana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019