kita bisa mempromosikan kesenian khas Bojonegoro untuk nanti bisa disebarluaskan

Bojonegoro, Jatim (ANTARA) - Sebanyak 26.600 Sego (nasi) Buwuhan yang merupakan kuliner khas Bojonegoro, Jawa Timur mencatatkan diri dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam kategori hidangan terbanyak pada acara Pagelaran Bojonegoro Thengul International Folklore Festival 2019 (TIFF) di Bojonegoro, Minggu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Amir Syahid mengatakan, hidangan kuliner Sego Buwuhan biasanya hanya bisa diperoleh pada saat hajatan, namun saat ini menjadi makanan bersama rakyat karena bisa disantap setiap hari.

Nasi Buhuwan, kata dia, berbentuk seperti lontong yang dibungkus dengan daun jati yang sudah didasari daun pisang.

Isian nasi ada buah papaya muda atau blonceng ditambah kacang tolo dibumbu kuning tanpa santan, momoh tempe lombok, daging bumbu terik dan serundeng kering.

"Dengan penyajian 26.600 nasi, seluruh peserta dan masyarakat yang hadir bisa menikmati hidangan ini bersama-sama, baik tamu lokal dan mancanegara, dan menjadi sajian khas warga," katanya.

Dalam acara catatan rekor MURI itu, juga didatangkan delegasi kesenian dari empat negara, yaitu Bulgaria, Polandia, Thailand, dan Meksiko.

Selain itu, ada sekitar 103 seniman dari keempat negara tersebut yang akan menampilkan kesenian masing-masing di lokasi yang berbeda-beda, antara lain di Pendopo Malowopati, Jalan P Mas Tumapel, Jalan MH Thamrin, Stadion Letjen H. Sudirman, Alun- alun, Dander Water Park, dan Wonocolo.

"Kami berharap tampilnya kesenian dari keempat negara ini, masyarakat bukan hanya terhibur namun juga lebih terbuka wawasannya terhadap negara lain, dan kita sendiri bisa mempromosikan kesenian khas Bojonegoro untuk nanti bisa disebarluaskan mereka di negara masing-masing," katanya.


Baca juga: Pesta rakyat Bojonegoro tampilkan 2019 penari Thengul
Baca juga: Empat titik kemacetan di Jalur Bojonegoro-Surabaya

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019