Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan mengharapkan harga berbagai komoditi pertanian mulai stabil pada pertengahan 2008, karena harga minyak mentah dunia diperkirakan turun seiring menurunnya permintaan. "Pertengahan tahun, harga minyak mentah diperkirakan akan turun setelah mengalami penurunan permintaan pasca musim dingin. Diharapkan harga komoditi lain (juga) mulai stabil," kata Mari Elka Pangestu di Jakarta, Rabu. Mendag memperkirakan harga minyak goreng pekan ini masih akan mengalami kenaikan, menyusul rekor baru harga CPO di Rotterdam yang pada Selasa (4/3) mencapai 1.395 dolar AS per ton. Dikatakannya, pemerintah akan menyalurkan dana subsidi minyak goreng sebesar Rp2.500 per liter untuk 19 juta keluarga miskin dengan jatah dua liter per keluarga. Selain itu juga akan mendorong penjualan minyak goreng murah oleh swasta sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Sejak 1 Februari 2008, pemerintah menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen untuk minyak goreng yang dijual di dalam negeri baik curah maupun kemasan. Kebijakan itu diharapkan dapat menahan laju kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri. "Ini sudah berjalan cukup baik, berhasil meredam kenaikan harga minyak goreng karena harga (CPO internasional) naik 27 persen, maka harga lokal juga ikut naik," ujarnya. Tetapkan PE progresif Menurut Mendag, untuk menjamin pasokan CPO bagi produsen minyak goreng di dalam negeri, pemerintah telah menetapkan kebijakan Pungutan Ekspor (PE) progresif. Besaran PE selama Maret ditetapkan 10 persen, mengingat patokan harga rata-rata CPO di Rotterdam sebesar 1.068 dolar AS per ton. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 09/PMK.011/2008, besaran PE CPO ditetapkan 10 persen jika harga referensinya antara 850 - 1.100 dolar AS per ton. "PE sekarang sudah cukup, nanti akan dinaikkan PE-nya bila harga internasional akan melambung," ujarnya, Sementara itu, harga CPO di Rotterdam selama Februari selalu berada di atas 1.000 dolar AS per ton dan mencapai puncaknya pada Selasa (4/3) sebesar 1.395 dolar AS per ton. Meski demikian, Mendag menegaskan pemerintah tidak akan melarang maupun membatasi ekspor CPO. (*)

Copyright © ANTARA 2008