Santiago (ANTARA) - Pejabat Chile pada Sabtu melaporkan bahwa bayi dalam kandungan seorang migran Venezuela meninggal saat sang ibu menunggu visa yang sesuai untuk menyeberangi perbatasan dari Peru ke Chile.
Peru Juni lalu menekan arus migrasi, dengan mengharuskan para migran memiliki paspor dan visa untuk tinggal di negara tersebut. Aturan baru itu mendorong sejumlah migran untuk pergi ke Chile.
Kementerian Luar Negeri Chile dalam satu pernyataan menyatakan pihaknya menyesalkan kematian bayi dalam kandungan tersebut, namun mengatakan "tidak mungkin memberikan bantuan medis bagi warga asing di negara tetangga."
Baca juga: Angka kematian bayi meningkat 30 persen di Venezuela
Hancurnya perekonomian Venezuela menyebabkan krisis migrasi terbesar dalam sejarah Amerika Selatan baru-baru ini. Chile, salah satu negara Amerika Latin yang perekonomiannya paling stabil sekaligus paling kuat menjadi magnet tersendiri bagi warga Venezuela untuk mencari tempat tinggal baru.
Imigrasi ke Chile melonjak enam kali lipat dalam kurang dari 30 tahun, dari 114.500 pada 1992 hingga 746.465 pada tahun lalu. Mayoritas migran baru-baru ini berasal dari Haiti dan Venezuela.
Baca juga: Mantan mendagri Venezuela mulai aksi mogok makan
Baca juga: Kolombia beri izin kerja sementara bagi warga Venezuela tanpa dokumen
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019