Jakarta (ANTARA News) - Menkes Siti Fadilah Supari menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah menegur dirinya terkait dengan buku "Saat Dunia Berubah". "Tidak. Tidak ada," kata Siti di Jakarta, Selasa, ketika ditanya tentang isu yang menyatakan RI-1 keberatan dengan isi buku tersebut. Menkes menyatakan Presiden mendukung semua langkah yang diambilnya terkait dengan kebijakan Indonesia untuk memperjuangkan hak Indonesia untuk mendapat manfaat dari pembuatan vaksin virus flu burung. Menteri juga memaparkan informasi yang "off the record" terkait dengan kendala dan tekanan yang dihadapinya dalam memperjuangkan hak negara pemilik virus tersebut. Hasil dari perjuangan Indonesia untuk mendapat hak atas pembuatan vaksin tersebut mendapat dukungan dari banyak pihak di luar negeri. Indonesia dinilai mampu memecahkan tradisi yang sudah mengakar di WHO. Pada buku bersampul merah dengan insert gambar virus dan foto Siti Fadilah itu, Menkes menyatakan bahwa isi buku itu juga menyiratkan semangat nasionalisme agar negara berkembang, khususnya Indonesia lepas dari ketergantungan pada negara pembuat vaksin. "Kita yang punya virus, negara maju yang untung karena kita harus membeli vaksin dari mereka," kata Siti Fadilah. Buku yang dicetak 1000 eksemplar dan ada juga edisi berbahasa Inggeris itu laku keras. Cetakan kedua sedang dipersiapkan. "Justru respons yang paling banyak datang dari luar negeri," kata isteri Ir Supari itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008