Mataram (ANTARA) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) merampungkan pembangunan gedung sekolah Yayasan Maraqitta'limat di Desa Selengan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang sebelumnya rusak berat akibat gempa bumi pada Agustus 2018.
Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar, meresmikan fasilitas pendidikan tersebut di Desa Selengan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, pada Sabtu.
Turut hadir dalam tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Chief Human Capital XL Axiata, Rudy Afandi, Group Head XL Axiata East region, Mochamad Imam Mualim, Direktur Utama Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), Wildhan Dewayana, dan Perwakilan Yayasan Maraqitta'limat.
Chief Human Capital XL Axiata, Rudy Afandi mengatakan, gedung sekolah tersebut mulai dibangun pada Februari 2019, dan kini telah siap dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Syukur alhamdulillah gedung sekolah ini telah berdiri lagi sehingga bisa segera dimanfaatkan lagi oleh masyarakat sekitar. Suatu kehormatan bagi kami manajemen dan karyawan XL Axiata bisa ikut berpartisipasi membangun kembali gedung Sekolah Yayasan Maraqitta'limat yang terdampak gempa tahun lalu," katanya.
Menurut dia, upaya tersebut sebagai salah satu dari realisasi atas tanggung jawab sosial XL sebagai bagian dari masyarakat Lombok selama ini.
Rudy menyebutkan total dana yang dipakai untuk membangun sekolah tersebut lebih dari Rp580 juta. Semuanya berasal dari wakaf karyawan dan manajemen melalui Majelis Taklim XL.
Bangunan sekolah yang dibangun adalah gedung baru sebanyak 2 unit , dengan ukuran luas masing-masing 8 x 27 meter dan 8 x 9 meter serta merupakan bagian dari bangunan sekolah yang sudah ada, yaitu madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah maraqitta'limat.
"Untuk mewujudkan pembangunan, XL Axiata bekerja sama dengan Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)," ujarnya.
Program Wakaf, kata dia, sebagai salah satu program rutin Majelis Taklim XL Axiata yang merupakan bagian dari program CSR perusahaan.
Pembangunan gedung sekolah Yayasan Maraqitta'limat di Desa Selengan, Kabupaten Lombok Utara, merupakan proyek pembangunan wakaf yang ke-9 .
Sebelumnya telah dibangun lima jembatan di Jawa, dan Lampung, serta tiga wakaf sumber air di Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, dan NTB, diresmikan pada September 2018.
XL Axiata juga memberikan bantuan fasilitas internet gratis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.
Perusahaan operator selular itu juga memberikan ke-20 SMA/SMK di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Timur, melalui program Gerakan Donasi Kuota dalam bulan Juli 2019.
Untuk NTB, total sudah lebih dari 50 sekolah merasakan fasilitas internet yang XL Axiata berikan sejak 2017. Selain itu, juga akan memberikan santunan kepada anak-anak yatim di Yayasan Maraqitta'limat.
Rudy menambahkan Lombok dan NTB, secara luas adalah wilayah yang spesial bagi XL Axiata. Di area Lombok, layanan XL Axiata sangat dikenal dan bahkan menjadi operator pilihan utama warga.
Lokasi yang dipilih untuk program ini merupakan salah satu fasilitas pendidikan dengan kerusakan yang paling parah di Kabupaten Lombok Utara.
Inisiatif pembangunan gedung sekolah yang permanen tidak terlepas dari keyakinan keluarga besar XL Axiata, bahwa pemulihan fasilitas pendidikan adalah salah satu yang perlu diutamakan.
Sebelumnya, XL Axiata juga telah menyalurkan bantuan ke masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi di Lombok, antara lain berupa bahan makanan, obat-obatan, selimut, tenda, dan sarana telekomunikasi baik di pengungsian maupun untuk sekolah darurat.
Selain itu, XL Axiata juga memberikan dukungan kepada Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat dengan memberikan ratusan perangkat telekomunikasi dan paket data untuk Pusat Komando (Command Center) penanggulangan bencana oleh Pemerintah Provinsi NTB.
Pewarta: Awaludin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019