Tangerang (ANTARA News) - Proyek jalan layang (fly over) di jalan Sudirman Kota Tangerang, Banten mendekati rampung, maka kemacetan arus lalu lintas dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dapat dihindari meski terjadi hujan deras yang menyebabkan jalan utama ke bandar udara tol Sedyatmo terendam air bah.
"Sebagai jalan alternatif, bila tol Sedyatmo terendam, maka jalan layang akan memperlancar arus barang dan orang menuju bandara," kata Walikota Tangerang, H Wahidin Halim di Tangerang, Banten, Selasa.
Dia mengatakan, pekerjaan proyek jalan layang itu saat ini telah mendekati rumpung dan dalam kondisi sekitar 70 persen.
Proyek senilai Rp44 miliar itu diharapkan akhir April 2008 sudah dapat digunakan guna mengantisipasi kemacetan terutama pada ruas perempatan jalan menuju Cipondoh atau sebaliknya.
Namun pekerjaan proyek menunggu pemasangan dua bentangan yang dipasang untuk menghubungkan tiang dari lima bentangan berupa semen cor yang kokoh.
Bahkan tiap bentangan itu memiliki panjang 38 meter dari tiang dasar ke tempat berikutnya dan dapat dilewati kendaraan bertonase besar.
Jalan layang itu membelah Jalan Raya Veteran dan Jalah KH Hasyim Ashari Kota Tangerang dengan panjang 700 meter dan lebar 18 meter, termasuk perbaikan penghubung ke oprit (jalan menuju dan sesudah jembatan) arah utara dan selatan.
Sedangkan operit utara saat ini dalam tahap penyelesaian serta oprit selatan dilakukan pengerjaan untuk pengerasan termasuk membangun saluran pembuang.
Demi mempercepat proyek jalan layang itu, maka malam hari pekerja terus melakukan kegiatan dan kadang untuk sementara pengguna jalan dialihkan ke Jalan Benteng Betawi bagi kendaraan yang dari arah Cipondoh atau sebaliknya.
Bahkan pengguna jalan dari arah jalan TMP Taruna ke Jalan Daan Mogot atau sebaliknya dapat memilih jalan alternatif dalam kota.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008