Mekkah (ANTARA) - Bus shalawat yang akan melayani transportasi jamaah calon haji Indonesia mulai disimulasikan menjelang kedatangan jamaah kloter awal di Mekkah dari Madinah.
Petugas haji bagian transportasi di depan Kantor Daerah Kerja (Daker) Mekkah PPIH 2019 di kawasan Syisyah, Mekkah, Sabtu, melakukan simulasi sejumlah bus shalawat dengan menyinggahi sejumlah terminal.
Sebelum melakukan simulasi, para petugas mengikuti upacara pembekalan yang dihadiri oleh Konsul Jenderal RI di Jeddah Herry Sarifudin.
Pada kesempatan itu, Herry berpesan kepada para petugas haji yang akan bertugas melayani jamaah di bidang layanan transportasi untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Kami juga berpesan untuk mengoptimalkan komunikasi, manfaatkan sarana komunikasi yang ada. Dan yang ketiga adalah petugas harus menjaga stamina dan kesehatannya karena tugas berat menanti. Mereka akan selalu terpapar suhu yang panas bahkan diperkirakan lebih dari 50 derajat nanti saat puncak musim haji,” kata Herry.
Sementara itu, Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi Asep Subhana mengatakan simulasi angkutan shalawat dilakukan dari depan Kantor Daker Mekkah menuju Syeib Amiir.
“Setelah dari Syeib Amiir kemudian menuju arah Jarwal tepatnya di depan Hotel Keswah lalu survei rute yang akan dilewati di beberapa halte,” katanya.
Bus kemudian akan kembali ke Syeib Amiir kemudian simulasi dilanjutkan ke halte-halte lain tempat pemondokan jamaah calon haji Indonesia.
Pada kesempatan itu, disiapkan bus shalawat lima unit dengan stiker Indonesia dan seluruh petugas shalawat kurang lebih 200 orang.
Nantinya sebanyak 450 bus shalawat akan melayani 9 rute dan akan menggunakan 3 terminal utama dan terminal transit.
“Ada beberapa jamaah yang menggunakan terminal transit karena tahun ini kita mengeliminir tiga rute disebabkan jamaah naik bus dua kali ke Masjidil Haram, jadi tahun ini jamaah akan menggunakan bus langsung dari hotel ke terminal di sekitar Masjidil Haram,” katanya.
Ia berharap melalui simulasi yang dilakukan maka petugas akan mendapatkan gambaran terkait tugas yang akan dilakukan.
“Tak ada petugas di setiap bus, tapi kita siapkan petugas di halte. Di masing-masing halte ada dua petugas dibagi dua shift. Jadi setiap petugas melayani 12 jam dan total pelayanan 24 jam,” katanya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019