Bogor (ANTARA News) - Kota Bogor kembali menjadi ajang internasional dengan digelarnya Seminar Internasional Sastra dan Budaya Korea, yang dijadwalkan akan digelar pada 26 Maret 2008.Seminar tersebut akan menghadirkan Prof Koh Yung Gun, Indonesianis dari Universitas Hankuk, dan dihadiri guru-guru SLTP dan SLTA di Bogor dan sekitarnya.Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Pakuan (Unpak) Bogor, Teguh Imam Subarkah, MHum usai melaporkan kegiatan itu kepada Walikota Bogor, Diani Budiarto, pada Selasa menjelaskan, kegiatan itu merupakan salah satu usaha untuk semakin mendekatkan kedua bangsa dalam berbagai bidang di masa depan. Ia menjelaskan, selama ini melalui Program "Dharmasiswa" Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) --dimana mahasiswa mancanegara ditempatkan di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia-- dua mahasiswa asal Korea, sejak September 2006 hingga 2007 belajar di Fakultas Sastra Unpak. "Selain belajar bahasa Indonesia, mereka juga mempelajari budaya daerah setempat, dalam hal ini adalah budaya Sunda," kata Teguh yang juga Ketua Panitia Seminar itu. Saat ditanya mengapa sastra dan budaya Korea yang dipilih, ia menjelaskan bahwa bila selama ini hubungan Indonesia dengan Jepang --yang beberapa mahasiswanya juga ditempatkan di Unpak dalam program Depdiknas--hubungan industri dan kebudayaannya sudah bagus, maka budaya Indonesia "bisa dijual". "Nah, sekarang hubungan Korea dan Indonesia baru sampai batas menjual produk, sementara potensi lainnya, seperti mulai bertambahnya warga Indonesia yang bekerja di Korea dan sebaliknya akan menjadi sangat penting di masa depan, kondisi ini perlu terus dijalin dengan lebih baik dan erat," katanya. Selain itu, kata dia, ada kondisi kultural dimana orang Korea, yang sebelumnya juga pernah dijajah oleh Jepang -seperti halnya Indonesia--punya "perasaan senasib", sehingga ingin hubungan lebih erat dan memahami antarkedua bangsa. Secara periodik, kata dia, pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Korea di Jakarta juga sering mengadakan lomba penulisan budaya Korea. Melalui jalur pendidikan semacam itu, setidaknya potensi wisata baru, yakni melalui jalur pendidikan, bisa menjadi tujuan wisata, sehingga Kota Bogor juga menjadi tujuan pendidikan mahasiswa negara lain. "Bahkan, karena dekat dengan ibukota Jakarta, maka ini akan menjadi daya tarik tersendiri," katanya. Kepala Dinas Informasi, Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor, Yamin M Saleh, yang mendampingi walikota Bogor dalam pertemuan itu menjelaskan bahwa secara prinsip mendukung penuh kegiatan itu. "Apalagi juga sudah ada mahasiswa Korea yang studi di Bogor, tentu saja jalur pendidikan menjadi salah satu elemen penting untuk meningkatkan hubungan kedua negara," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008