Manila (ANTARA News) - Sedikitnya 30 wanita Selasa mengadakan demonstrasi singkat di luar kedubes AS di Manila, menuntut tindakan nyata dari pemerintah AS dan Filipina atas yang diduga pemerkosaan seorang wanita Filpina oleh tentara AS di Jepang. Pengunjuk rasa, anggota kelompok wanita sayap-kiri Gabriela, membentangkan sejumlah spanduk tapi mereka dengan segera dibubarkan oleh polisi. "Kami benci dengan bungkamnya pemerintah AS dan Filipina atas kasus itu. Seorang wanita Filipina lainnya telah dijadikan korban oleh pria militer AS, dan kami memiliki hak untuk tahu apa tindakan yang pemerintah itu (AS dan Filipina) akan lakukan," kata Joms Salvador, jurubicara lelompok tersebut. Wanita yang dikhawatirkan itu diduga diperkosa oleh seorang tentara AS di sebuah hotel di Okinawa dua pekan lalu, kurang dari satu pekan setelah seorang gadis Jepang berusia 14 tahun diduga diperkosa oleh tentara AS lainnya di Okinawa. Salvador menyuarakan keprihatinan atas "konspirasi bungkam" kedua pemerintah itu atas kasus tersebut, khawatir kasus itu mungkin akan ditutupi samasekali. Para anggota parlemen Filipina Senin menyetujui resolusi yang mendesak pemerintah untuk meningkatkan upaya guna menjamin penuntutan atas tentara yang dituduh memerkosa wanita. Anggota parlemen di kongres juga berjanji "untuk melakukan langkah legislatif yang pantas guna melindungi martabat wanita dan menjamin administrasi pengadilan yang cepat pada semua korban pemerkosaan dan bentuk pelecehan seksual lainnya", demikian Kyodo.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008