Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Pande Radja Silalahi menilai target inflasi 2008 yang diharapkan 6,5 persen akan sulit tercapai mengingat inflasi selama dua bulan terakhir telah mencapai 2,4 persen. "Bahkan, untuk bisa sama seperti tahun 2007 (6,59 persen) sulit sekali," ujar Pande di Jakarta, Selasa. Menurut dia, kemampuan pemerintah untuk menekan inflasi sangat terbatas. Apalagi, inflasi dipicu fenomena keterbatasan suplai berbagai komoditi. "Kalau lihat sekarang inflasi tinggi, sumbernya karena suplai minyak dan komoditi lain terbatas," katanya. Pande menambahkan, yang terpenting untuk dilakukan pemerintah adalah meningkatkan produktivitas nasional serta memperlancar distribusi barang. "Arus barang (harus) diperlancar, tapi saat ini infrastruktur lemah, jalan-jalan rusak, dan pelabuhan tidak bagus," tuturnya. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Februari 2008 sebesar 0,65 persen sedangkan inflasi Januari 2008 mencapai 1,77 persen. Inflasi bulan Januari selalu di sekitar angka satu persen namun tahun 2008 merupakan tingkat inflasi tertinggi selama empat tahun terakhir.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008