Ia mengatakan, dari sebanyak dua dari tiga orang calon haji yang batal berangkat ke Tanah Suci Mekkah karena meninggal dunia, yakni atas nama Wito Sumarto (80), warga Kecamatan Air Rami. Dia meninggal dunia pada hari Senin (1/7).
Kemudian satu calon haji yang meninggal dunia atas nama Hayun (75) warga Desa Wonosobo. Calon haji ini meninggal dunia di RSUD pada Kamis (11/7). Yang bersangkutan ini masuk dalam kuota tambahan.
Lalu satu calon haji dengan usia tergolong masih muda menunda berangkat ke Tanah Suci Mekkah karena tahun ini ada kegiatan di perguruan tingginya yang tidak bisa ditinggalkan.
Sehingga yang bersangkutan menunda berangkat haji dan rencananya berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada tahun depan.
Ia menyatakan, karena sebanyak tiga calon haji yang batal berangkat ke Tanah Suci Mekkah, katanya, sehingga jamaah calon haji asal daerah ini yang berangkat ke Tanah Suci berkurang dari sebanyak 205 orang menjadi Rp202 orang calon haji.
Kendati demikian, katanya, kuota haji asal kabupaten setempat pada tahun ini mengalami penambahan sebanyak 33 orang, atau dari sebanyak 178 orang calon haji menjadi 205 orang.
“Ada penambahan kuota haji daerah ini sebanyak 33 orang, namun dari penambahan kuota sebanyak itu, hanya sebanyak 27 orang di antaranya yang melunasi biaya perjalanan haji,” ujarnya.
Ia mengatakan, sebanyak 202 orang calon haji berangkat dari daerah ini menuju ke asrama haji di Kota Bengkulu tanggal 14 Juli 2019 setelah shalat Isha atau sekira pukul 08.00 WIB.
Sebanyak ratusan calon haji asal daerah ini yang tersebar di 15 kecamatan berangkat dari balai daerah pemerintah setempat menunggunan sebanyak lima mobil bus Damri.***3***
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019