Jakarta (ANTARA News) - Sekalipun ada pemotongan anggaran sebesar 15 persen, pemerintah --Departemen Pekerjaan Umum-- tetap pada komitmennya untuk melakukan perbaikan infrastruktur, terutama jalan. Pernyataan itu dikemukakan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Kantor Kepresidenan Jakarta, Selasa, sebelum mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan para gubernur dari Sumatra. "Sudah mulai bergerak, dimulai dari yang berlubang, harus ditutup dulu sementara. Nanti pada musim kemarau dipermanenkan," katanya. Mengenai dampak pemotongan anggaran pada kinerja pemerintah Djoko mengatakan bahwa dengan dana yang tidak dipotong pun sudah pasti memerlukan dana tambahan. Tapi, lanjut dia, memang pemerintah sedang dalam kondisi seperti sekarang sehingga departemen terkait harus pandai-pandai mengatur dana. "Namun standar kualitas tetap kita jaga," katanya. Ia mengatakan bahwa melalui tender perbaikan jalan yang tepat maka pemerintah telah melakukan penghematan dana sebesar 9 persen dari peruntukan. "Semua yang kita tender bisa berhemat, tendernya bagus kita umumkan di koran, ternyata penawarannya di bawah 100 persen. Jadi penghematannya kalau saya hitung, yang sudah teken kontrak dari sekian triliun itu, ada penghematan kurang lebih 9 persen," jelasnya. Kekurangan enam persen, lanjut dia, akan dipotong dari pos lain atau menunda proyek yang masih dapat ditunda tahun depan. Disebutkan bahwa dana yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan di seluruh Indonesia adalah sekitar lebih dari Rp2 triliun. "Jalan nasional diperbaiki pemerintah pusat. yang jalan provinsi diperbaiki pak gubernur (pemerintah daerah)," katanya seraya menambahkan bahwa anggaran perbaikan jalan terdapat dalam APBD. Kondisi jalan yang baik akan sangat berpengaruh pada perekonomian. Pada kesempatan itu Djoko juga mengatakan bahwa malam ini (4/3), pemerintah akan rapat dengan DPR terkait masalah itu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008