Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan perubahan APBN 2008 tidak akan "memukul" program-program prioritas pembangunan selama 2008.
"Untuk membuat program-program mengalami `hard landing`, ada ruang untuk 'adjusment' sehingga tidak memukul prioritas pembangunan selama 2008," kata Menkeu dalam rapat kerja Panitia Anggaran DPR di Jakarta, Selasa.
Menurut Menkeu, dari sisi fiskal policy, pemerintah mengusulkan peningkatan defisit anggaran dari 1,7 persen menjadi 2,0 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Peningkatan defisit ini akan menjadi jangkar bagi stabilitas perekonomian sekaligus tetap mendorong adanya pertumbuhan ekonomi," kata Menkeu dalam rapat kerja yang dipimpin Ketua Panitia Anggaran DPR, Emir Moeis.
Pemerintah mengusulkan total pendapatan negara dan hibah pada 2008 menjadi Rp839,40 triliun dari sebelumnya sebesar Rp781,35 triliun. Sementara belanja negara Rp926,23 triliun dari sebelumnya Rp854,66 triliun.
Dengan angka-angka itu terdapat selisih atau defisit sebesar Rp86,8 triliun atau 2,0 persen dari PDB. Sebelumnya APBN 2008 menetapkan defisit sebesar Rp73,4 triliun atau 1,7 persen dari PDB.
Pada sisi asumsi makro ekonomi, pemerintah mengusulkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 persen (sebelumnya 6,8 persen), inflasi 6,5 persen (sebelumnya 6,0 persen), kurs Rp9.150 per dolar AS sebelumnya Rp9.100, SBI tiga bulan tetap 7,5 persen, harga minyak 83 dolar AS sebelumnya 60 dolar AS per barel, dan lifting minyak sebesar 0,910 juta barel per hari dari sebelumnya sebesar 1,034 juta barel per hari.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008