Jakarta (ANTARA) - Bank-bank BUMN menyatakan siap bila ada perintah dari pemegang saham, yakni pemerintah, untuk mengakuisisi PT Bank Tabungan Negara (BTN). "Bank mana pun saya kira siap kalau ada izin atau perintah untuk mengakuisisi BTN," kata Direktur PT Bank Rakyat Indonesia, Sofyan Baasyir, di Jakarta, Selasa. Namun, katanya, hingga saat ini belum ada perintah secara resmi dari Menteri Negara BUMN selaku kuasa pemegang saham kepada BRI untuk mengakuisisi BTN. "Saya belum disuruh, saya kira bukan hanya BRI saja, bank lain juga siap untuk itu," katanya. Berkaitan dengan penambahan modal untuk BTN, pihaknya menyatakan sanggup memenuhinya. Sebelumnya, Meneg BUMN Sofyan Djalil sempat mewacanakan BTN menjadi unit kerja BRI bidang perumahan dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR beberapa waktu lalu. Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI), Gatot Mudiantoro Suwondo, mengemukakan pihaknya juga siap melakukan hal serupa BRI asalkan tidak menjadi bahan polemik di masyarakat. "Kalau dikasih kesempatan ya boleh asalkan jangan jadi ribut-ribut," katanya. Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN), Iqbal Latanro, mengatakan pemegang saham, dalam hal ini pemerintah, telah memberikan kesempatan BTN untuk menentukan sendiri mekanisme penguatan modal bank tersebut. "Pemegang saham mempersilakan BTN untuk melakukan kajian dan memberi peluang kepada kami untuk menentukan sendiri arah ke depannya," katanya. Mekanisme penguatan modal tersebut dapat melalui privatisasi atau memperoleh penguatan modal dengan cara akuisisi. Namun, ia menegaskan, sesuai dengan rencana bisnis BTN yang termuat dalam RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perseroan) 2008, BTN disetujui melakukan Initial Public Offering (IPO/penawaran saham perdana) menjelang akhir semester II tahun 2008. "Kita akan IPO sebanyak 30 persen pada semester II tahun 2008," katanya. Pihaknya akan membawa usulan itu ke DPR setelah ada keputusan dari pemegang saham apakah BTN akan diprivatisasi atau diakuisisi. Terkait persoalan itu, Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, mengatakan, pihak yang akan memutuskan status PT BTN melakukan penawaran saham perdana (IPO) atau justru diakuisisi oleh bank pemerintah yang lain adalah konsultan independen yang ditunjuk oleh manajemen BTN sendiri. "Kita akan meminta konsultan untuk menilai baik buruknya, pemerintah belum memutuskan apakah BTN akan IPO atau diakuisisi oleh bank BUMN lain," kata Meneg BUMN, Sofyan Djalil. Ia mengatakan, konsultan independen yang ditunjuk itulah yang akan menilai opsi mana yang jauh lebih baik dan strategis bagi BTN. Pihaknya menjamin, BTN akan tetap menjadi bank yang fokus membiayai kredit perumahan bagi masyarakat menengah ke bawah terkait apapun opsi yang nantinya akan diambil untuk BTN. (*)
Copyright © ANTARA 2008