Jakarta (ANTARA News) - PT Toyota Astra Motor (TAM) melobi dan mengharapkan Toyota Motor Corporation (TMC) melibatkan Indonesia dalam pengembangan mobil kecil, murah, efisien, dan ramah lingkungan ("eco car") dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksinya. "Saat ini tren mobil di dunia mengarah kepada mobil yang murah dan efisien, yang juga telah diwacanakan TMC. Kami berharap Indonesia dilibatkan dalam pengembangannya," ujar Presdir TAM Johnny Darmawan di Jakarta, Senin. Selain terlibat dalam pengembangan, ia berharap TMC juga menjadikan Indonesia sebagai basis produksi eco car tersebut, karena potensi pasar mobil di Indonesia yang besar. Apalagi, kata dia, saat ini permintaan sepeda motor di dalam negeri juga menunjukkan peningkatan, yang bisa menjadi potensi pasar eco car nantinya. Tahun ini Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan penjualan sepeda motor di Indonesia akan menembus angka 5-5,5 juta unit. "Dengan jumlah permintaan sepeda motor yang besar dan jumlah penduduk yang banyak, Indonesia sangat berpotensi bagi pengembangan eco car tersebut," ujar Johnny. Menurut dia, Indonesia telah memiliki basis pengalaman dan sumber daya manusia yang kuat untuk mengembangkan eco car tidak hanya untuk pasar dalam negeri tapi juga ekspor. Ia juga mengatakan sejauh ini pihaknya terus melakukan pendekatan agar TMC meningkatkan kandungan lokal di Indonesia untuk memperkuat struktur industri otomotif di dalam negeri. Pada kunjungan Wapres M Jusuf Kalla ke Jepang akhir Pebruari lalu, Wapres bertemu dengan Presdir TMC Katsuaki Watanabe, yang menyatakan komitmen produsen otomotif dunia itu menjadikan Indonesia basis produksi di Indonesia. Johnny mengakui Indonesia sudah ada dalam perencanaan TMC untuk dijadikan basis produksi. Namun, lanjut dia, hal itu harus ditindaklanjuti dengan keseriusan pemerintah memperbaiki infrastruktur, terutama pelabuhan, serta peraturan yang kondusif yang menjamin investasi. "Saya berharap pemerintah segera menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Watanabe san (Presdir TMC Katsuaki Watanabe) dengan memperbaiki infrastruktur pelabuhan dan regulasinya," ujar Johnny. Ia memperkirakan dalam waktu 5-6 bulan ke depan akan ada langkah dan jawaban dari kedua pihak baik pemerintah maupun TMC mengenai masa depan investasi otomotif di Indonesia.Ditambahkan Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto, perbaikan infrastruktur terutama pelabuhan-pelabuhan di Indonesia sangat penting agar industri otomotif, khususnya Toyota, bisa mengembangkan bisnis baik pasar maupun produksinya di Indonesia. "Kapasitas pelabuhan khusus mobil (`car port`) harus diperbesar dalam 2-4 tahun ke depan agar bisa mengantisipasi perkembangan pasar otomotif domestik maupun ekspor," ujar Joko. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008