Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri Bekraf, Yuana Rochma Astuti di Surabaya, Jumat mengaku optimistis mencapai target, karena pada tahun sebelumnya transaksi di acara yang sama lebih dari Rp1 miliar.
"Tahun ini, kami hanya pusatkan di satu tempat, yakni di Surabaya saja dan tidak berkeliling di berbagai kota, hal ini agar pelaku UMKM yang ikut bisa lebih menghemat serta efisien," katanya.
Kreatifood 2019 yang melibatkan 144 pelaku industri kreatif di bidang kuliner tersebut, kata dia, digelar dengan tujuan meningkatkan pemasaran subsektor kuliner dengan menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner kepada kanal distribusi dan pemasaran.
"Acara ini juga untuk meningkatkan peluang investasi baru dari sisi permodalan non perbankan. Oleh karena itu, kami terus berkomitmen mengakselerasi produk dari pelaku ekonomi kreatif khususnya dalam hal pemasaran baik di dalam maupun luar negeri," katanya.
Sebelumnya, Kreatifood 2018 penyelenggaraannya digelar di 10 kota besar di Indonesia, dan sudah mempertemukan ratusan distributor dengan FoodStartup yang bergabung di Kreatifood dengan membukukan transaksi dari Rp1 miliar selama acara berlangsung.
Sementara itu, Kreatifood adalah program Bekraf yang diinisiasi oleh Deputi Pemasaran sejak akhir tahun 2016, dan merupakan salah satu bentuk kontribusi Bekraf bagi subsektor kuliner sebagai penyumbang PDB ekraf terbesar.
Selain itu, juga menjadi salah satu wujud intervensi pemerintah terhadap perkembangan ekonomi kreatif Indonesia.
Sedangkan total dari 144 pelaku kreatif kuliner yang ikut acara itu dikategorikan dalam beberapa zona, yakni ready to eat, ready to drink, food service dan food ingredients.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019