Blora (ANTARA) - Kehadiran pabrik pengemasan beras di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang didukung Lembaga Sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) menguntungkan petani setempat karena hasil panennya bisa diserap dan harga gabah di pasaran juga bisa ikut dikontrol.
"Jika sebelumnya harga jual gabah petani sering dipermainkan tengkulak saat musim panen, kehadiran pabrik pengemas beras di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Blora, bisa ikut menstabilkan harga sehingga petani tidak dirugikan," kata Kepala Desa Jipang Ngadi di Blora, Jumat.
Musim panen yang sering membuat harga jual gabah jatuh, yakni saat musim panen serta saat curah hujan tinggi karena kualitas gabah biasanya menurun.
Kualitas gabah yang menurun, sering dijadikan alasan para tengkulak beras untuk membeli gabah petani dengan harga sangat rendah.
"Kini munculnya pabrik pengemasan beras yang mendapat dukungan dari ACT, persoalan harga jual gabah bisa ikut dikontrol," ujarnya.
Lahan sawah di Desa Jipang dengan sistem irigasi teknis yang dikelola BUMDes bisa mendukung petani menanam tanaman padi hingga tiga kali dalam setahun.
Dalam rangka mencegah hama penyakit, varietas padi yang ditanam juga berganti-ganti agar hama penyakit yang terjadi bisa diminimalkan sekaligus mengatur siklus penyakit.
Varietas tanaman padi yang sering ditanam petani, yakni IR 64, mentik wangi, dan chi herang.
Meskipun bisa tanam tiga kali, kebutuhan gabah untuk memenuhi permintaan, terutama ketika ada bantuan kemanusian terkadang hasil panen tanaman padi di Desa Jepang dengan luas 90 hektare masih kurang sehingga harus menyerap gabah petani dari desa lain.
Untuk memenuhi kebutuhan saat permintaan tinggi, juga menjalin kerja sama dengan sejumlah tengkulkan beras.
Kapasitas produksi di pabrik pengemasan beras di Desa Jipang itu hingga mencapai 25 ton per hari, sedangkan daya tampung gudangnya bisa mencapai 100 ton beras.
Masyarakat juga bisa dipekerjakan di pabrik pengemasan beras karena membutuhkan tenaga kerja hingga 50-an orang.
"Saat pesanan bertambah, kebutuhan tenaga kerjanya juga bertambah sehingga bisa memanfaatkan warga sekitar," ujarnya.
Warga sekitar juga mendapatkan bantuan beras setiap momen tertentu, seperti saat Lebaran.
Terkait pemasaran beras hasil produksinya, kata dia, selain untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang disalurkan ACT, juga dipasarkan melalui PT Hydro Perdana Retailindo sebagai korporasi wakaf di bawah naungan Global Wakaf Corporation. ***1***
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019