Bandung (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah bertemu dan meminta dukungan sejumlah tokoh Jawa Barat menyusul statusnya saat ini yang terkait kasus aliran dana BI ke sejumlah anggota DPR-RI. Pertemuan yang dikemas dalam bentuk silaturahmi antara Burhanuddin yang asal Kabupaten Garut dengan warga Jabar itu berlangsung di Gedung Yayasan Pengembangan Kebudayaan (YPK) Sunda, Jalan Naripan Kota Bandung, Senin. Hadir pada kesempatan itu tokoh Jabar yang mantan Gubernur Jabar H Solihin GP, Ketua YPK Uu Rukmana, Rektor Unpad Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Dalang kondang H Asep Sunandar Sunarya, Budayawan Abah Iwan Abdurachman serta sejumlah pengurus dan anggota Ormas kepemudaan dan LSM Jawa Barat. "Sebagai sesama orang Sunda, saya mendoakan agar permasalahan yang dialami oleh saudara kami (Burhanuddin Abdullah), segera selesai. Saya yakin kasus ini mencuat terkait akan dilakukan pemilihan kembali Gubernur BI," kata Uu Rukmana. Uu Rukmana menyatakan, secara moril mendukung Burhanuddin yang merupakan salah satu putra terbaik Jawa Barat. Ia berharap proses hukum bergulir sebagaimana mestinya dan membuktikan mana yang benar dan mana yang salah. "Sebagai sesama warga Jabar, kami tidak akan putus hubungan dengan siapapun. Saya yakin hukum akan memutuskan siapa yang benar dan salah, dan saya yakin ia tidak `makan uang` itu," kata Uu Rukmana. Sementara itu tokoh Jabar Solihin GP menyatakan ia akan membela "Putra Sunda" bila mendapat perlakuan yang tidak adil. "Kalau ada `Putra Sunda` diperlakukan tidak adil, kami akan bela sebagai mana mestinya, itu pasti. Namun siapapun harus legowo menerima kenyataan benar atau salah," katanya. Sementara itu Burhanuddin sendiri tidak terang-terangan meminta dukungan para tokoh Jawa Barat itu. Ia lebih banyak memaparkan keberhasilan dirinya selama lima tahun memimpin Bank Indonesia. Ia juga menyebutkan sejumlah penghargaan yang diterimanya di dalam dan luar negeri dalam kapasitasnya sebagai pimpinan bank sentral Indonesia itu. "Saya jadi berpikir, semua itu menjadi pertanyaan saya sendiri bila dihubungkan dengan apa yang dihadapi saat ini," kata Burhanuddin. Pada kesempatan itu, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak depresif dan subyektif dalam menyikapi permasalahan yang menimpanya saat ini. "Bagaimanapun saya akan ikuti proses hukum sampai akhir, dan yakinlah apa yang dilakukan oleh BI, pemerintah dan aparat hukum semata-mata untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat Indonesia," katanya. Pada kesempatan itu, Gubernur BI itu memaparkan hasil kerjanya selama lima tahun terakhir ini, antara lain menurunkan suku bunga dari 12 persen pada 2003 menjadi delapan persen pada saat ini. Selain itu, di bawah kepemimpinannya BI turut andil dalam meningkatkan dana cadangan pemerintah dari hanya 28 miliar dollar AS pada 2003 menjadi 58 miliar dollar AS kini. "Saya optimis dana cadangan pemerintah bisa mencapai 70 miliar dollar AS," katanya menambahkan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008