Yang penting bikin orang tertarik untuk datang terlebih dahulu
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melatih para penggiat karang taruna dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di wilayahnya dalam mengembangkan agrowisata di lahan pertanian perkotaan.
Dalam pelatihan yang diikuti 20-an orang dari Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara, kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu itu, para peserta mengikuti praktik secara langsung agrowisata di Kebun Cagar Buah Condet di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.
Kepala Seksi Pertanian Perkotaan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, Taufik Yulianto mengatakan, sejumlah materi seperti perawatan tanaman hingga pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung menjadi yang diajarkan di kebun agrowisata andalan Pemprov DKI Jakarta itu.
Baca juga: Gali potensi desa melalui Balek Kampoeng, paduan agrowisata dan hobi
"Tak hanya itu, mereka juga diajarkan bagaimana memaksimalkan lahan pertanian mereka agar menarik sebagai potensi agrowisata," kata usai memberikan materi pelatihan.
Menurut Taufik, lahan yang sempit bukan tidak mungkin memiliki potensi wisata pertanian.
Senada dengan Taufik, seorang praktisi agrowisata dari Fruitable Farm Bogor yang menjadi pemateri pelatihan, Herdian Satria mengatakan optimalisasi pertanian perkotaan untuk agrowisata bisa dilakukan dengan pengemasan yang menarik, seperti dengan membuat mural (lukisan dinding) dan hiasan-hiasan yang instagramable.
Baca juga: Taman agrowisata di Jambi ramai dikunjungi wisatwan
"Sekarang orang lebih tertarik lebih dahulu pada sesuatu yang bagus dipotret untuk didokumentasikan," kata dia.
Setelah banyak wisatawan yang datang karena sesuatu yang instagramable itu, lanjut dia, baru konten edukasi soal pertanian bisa disampaikan.
"Yang penting bikin orang tertarik untuk datang terlebih dahulu," kata Herdian.
Baca juga: Warga Temanggung rintis agrowisata klengkeng
Dan tentunya, kata dia, agrowisata lahan perkotaan ini harus selalu siap ada atraksi panen buah maupun sayur sebagai komoditas wisata utama.
"Saat ini banyak jenis teknik pertanian di lahan terbatas perkotaan yang telah terbukti memiliki daya magnet bagi wisatawan," kata dia.
Herdian mencontohkan sejumlah pilihan teknik pertanian, seperti hidroponik, aquaponik, tanam buah dalam pot (Tabulampot), kebun vertikal dan terakhir yang sedang ramai dibicarakan yaitu teknik microgreen (memanen aneka tanaman sayur berumur muda).
Baca juga: Lampung kembangkan agrowisata kopi dan kakao
Sementara itu, salah satu peserta, Apit Kurniawan dari RPTRA Karanganyar Jakarta Pusat mengatakan, pelatihan agrowisata ini membuka mata dirinya untuk mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya.
"Ini akan menjadi motivasi bagi para pemuda di daerah saya untuk memaksimalkan lahan terbatas yang ada," kata dia.
Apalagi, lanjut Apit, agrowisata pertanian kota ini juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga.
Pewarta: Aditya Pradana Putra
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019