Boyolali (ANTARA) - Jumlah calon haji pengguna alat bantu kursi roda di Embarkasi Surakarta, Jawa Tengah, pada musim haji tahun 2019 meningkat hingga sekitar 100 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kami mencatat jamaah calhaj yang menggunakan alat bantu kursi roda hingga pemberangkatan Kloter 18 mencapai 119 orang, dan (pengguna) tongkat ada 51 orang," kata Juru Bicara Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surakarta Afief Mundzir di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jumat.
Menurut Afief, total jumlah calon haji yang menggunakan alat bantu kursi roda dan tongkat sampai saat ini sebanyak 170 orang atau naik 100 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan jumlah calon haji yang menggunakan kursi roda, ia mengatakan, terjadi seiring dengan peningkatan jumlah calon haji dengan kondisi kesehatan berisiko tinggi, usianya di atas 65 tahun.
Menurut data Embarkasi Haji Surakarta, tahun ini 74 persen dari jamaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji kondisi kesehatannya berisiko tinggi.
PPIH Embarkasi Surakarta, ia menjelaskan, sesuai standar prosedur operasi yang berlaku akan memberikan pelayanan khusus kepada anggota jamaah yang menggunakan alat bantu seperti kursi roda dan tongkat. Mereka antara lain akan mendapat layanan ambulans untuk menuju bandara dari asrama haji.
PPIH Embarkasi Surakarta hingga pemberangkatan rombongan calon haji kelompok terbang 18 asal Temanggung tidak menghadapi kendala berarti dalam melayani jamaah.
Rombongan jemaah Kloter 18 asal Temanggung yang terdiri atas 356 orang diberangkatkan melalui Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Jumat, pukul 00.38 WIB atau lebih cepat tujuh menit dari jadwal semula.
Selain itu, PPIH Embarkasi Surakarta pada Jumat memberangkatkan jemaah dalam Kloter 19 asal Temanggung dan Kebumen pukul 14.35 WIB, lalu jamaah Kloter 20 asal Kebumen pada pukul 21.35 WIB.
Baca juga:
70 persen jamaah haji di Embarkasi Makassar berisiko tinggi sakit
Petugas haji buka delapan posko layanan jamaah di Masjidil Haram
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019