Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia dibuka lebih rendah pada perdagangan Jumat pagi, dengan keuntungan di sektor keuangan diimbangi dengan kerugian besar di sektor industri dan material.
Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 21,50 poin atau 0,32 persen menjadi diperdagangkan di 6.694,60 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas kehilangan 20,00 poin atau 0,29 persen pada 6.785,80 poin.
Dengan Wall Street ditutup pada posisi tertinggi sepanjang masa, "data Indeks Harga Konsumen AS yang dirilis semalam menunjukkan inflasi inti merayap mendekati target 2,0 persen Federal Reserve pada Juni," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy dalam rilis paginya.
"Angka yang lebih tinggi dari perkiraan mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi lagi, dan melihat pasar suku bunga jangka pendek mundur dari pemotongan 0,5 persentase poin akhir bulan ini."
"Meskipun berita pertumbuhan positif pasar berjangka mengindikasikan awal negatif untuk perdagangan saham Asia Pasifik," tambahnya.
Di sektor keuangan, saham bank-bank besar Australia menguat dengan Commonwealth Bank naik 0,86 persen, Westpac Bank naik 0,75 persen, National Australia Bank naik 0,41 persen dan ANZ naik 0,55 persen.
Saham-saham pertambangan tertekan dengan BHP turun 1,21 persen, Rio Tinto turun 1,41 persen, Fortescue Metals turun 1,65 persen dan penambang emas Newcrest turun 1,60 persen.
Produsen minyak dan gas melihat hasil yang beragam dengan Woodside Petroleum turun 0,08 persen, Santos turun 0,51 persen dan Oil Search naik 2,31 persen.
Jaringan supermarket terbesar di Australia juga bervariasi dengan Wesfarmers naik 0,48 persen dan Woolworths turun 0,36 persen.
Sementara raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,13 persen, perusahaan penerbangan nasional Qantas menguat 0,53 persen dan perusahaan biomedis CSL turun 0,36 persen.
Baca juga: Bursa Australia berakhir menguat, Indeks ASX 200 naik 0,39 persen
Baca juga: Saham teknologi dan konsumen angkat bursa Aussie berakhir lebih tinggi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019