Sydney (ANTARA News) - Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, memaafkan pimpinan kudeta yang gagal bulan lalu yang nyaris merenggut nyawanya, seorang pengunjung rumah sakit menyatakan di Dili, Senin.
Perawatan kesehatan Ramos Horta dipindahkan ke kota Australia, Darwin, 11 Februari setelah mengalami penembakan dua kali oleh tentara-tentara yang setia kepada Mayor Alfredo Reinado, yang tewas dalam baku-tembak di Dili, ibukota Timor Leste.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan di Darwin, presiden sementara Fernando de Araujo mengatakan Ramos Horta telah sembuh dan kesehatannya semakin membaik. Ia juga mengatakan bahwa dia meminta pemerintah Timor Timur yang dipimpin oleh Perdana Menteri Xanana Gusmao membantu keluarga Reinado.
Guzmao, yang juga dijadikan sasaran oleh kaum pemberontak, Ahad, menerima Amaro da Costa, salah seorang anggota pemberontak Rainado yang menyerah.
Ramos Horta menerima Hadiah Nobel Perdamaian 1996 bersama Uskup Carlos Belo karena peranannya memimpin kampanye diplomatik bagi kemerdekaan Timor Timur.
Bekas perdana menteri dan pemenang Nobel itu diperkirakan kesehatannya akan pulih kembali, demikian laporan DPA. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008