Jakarta (ANTARA) - Petenis Amerika Serikat Serena Williams akan memperebutkan gelar Grand Slam ke-24 dengan petenis Rumania Simona Halep pada final Wimbledon Sabtu pekan ini.
Serena Williams lolos ke final setelah menaklukkan Barbora Strycova 6-1, 6-2 untuk mencapai final Grand Slam ketiganya dalam satu tahun terakhir selain Wimbledon 2018 dan US Open 2018.
"Sekarang saya berada dalam situasi yang berbeda, sepertinya saya lebih tenang. Saya merasa tidak ada yang dirugikan, karena saya tidak bermain satu bulan lalu. Saya benar-benar tidak tahu bagaimana saya menerimanya," tutur Serena saat diwawancarai wtatennis.com, Jumat.
Pemenang Grand Slam 23 kali sudah memiliki Grand Slam lebih banyak daripada siapa pun pada Era Open setelah melampaui 22 gelar Stefanie Graf dua tahun lalu, dan sekarang Serena akan berupaya untuk menyamai 24 gelar yang dimiliki Margaret Court.
"Saya sebenarnya tidak memikirkannya karena itu benar-benar bukan tentang jumlah. Ini soal bertanding pada final dan memberikan upaya terbaik saya, tidak peduli apa pun kondisinya. Apa pun yang saya lakukan, saya akan selalu memiliki karier yang hebat," pungkas Serena.
Baca juga: Halep libas Svitolina menuju final Wimbledon pertama
Strycova yang berusia 33 tahun menjadi semifinalis Slam pertama kali tertua pada Era Open melampaui Roberta Vinci yang berusia 32 tahun pada US Open 2015.
Servis permainan Serena yang sulit ditangkal dan pukulan yang kuat memastikan dia sama sekali tidak dipatahkan selama pertandingan, menyelamatkan ketiga break point yang dihadapi dan mengakhiri set pertama 6-1.
Serena terus mendominasi permainan pada set kedua dan memastikan kemenangan hanya dalam 59 menit.
"Aku berjanji, ketika aku memukul voli, aku seperti, apakah aku akan melakukannya jika aku tidak bermain ganda? Saya kira tidak, ”kata Serena. "Saya benar-benar merasa seperti itu membantu saya, tidak hanya untuk hari ini dan acara ini, tetapi mudah-mudahan itu akan membantu saya hanya di masa depan."
Final besok akan menjadi pertemuan kesebelas Serena dan Halep, dengan keunggulan bagi Serena 9-1.
"Saya pikir kunci terbesar dengan pertandingan kami adalah kekalahan yang saya alami, saya tidak pernah melupakannya. Dia bermain luar biasa. Itu membuat saya sadar bahwa tingkat yang dia mainkan luar biasa. Jadi saya harus lebih baik dari itu," tutur Serena merujuk kekalahan WTA Finals 0-6, 2-6 di 2015.
Baca juga: Tundukkan Querrey, Nadal hadapi Federer keempat kalinya di Wimbledon
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019