Kolombo (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 21 pemberontak Tamil dan tiga prajurit Srilangka tewas dalam bentrokan-bentrokan akhir pekan di wilayah utara dan timur negara pulau itu, kata militer setempat layaknya dikutip AFP, Minggu. Satu prajurit tewas Minggu pagi dalam ledakan bom pinggir jalan di distrik Vavuniya, yang berbatasan dengan negara de fakto Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE), kata militer dalam sebuah pernyataan. Di distrik yang sama, enam warga sipil, dua polisi dan dua anggota paramiliter cedera dalam ledakan ranjau Claymore, Minggu, kata kementerian pertahanan. Kementerian itu menyatakan, 21 pemberontak tewas selama bentrokan-bentrokan di wilayah utara pada Sabtu, sementara di pihak militer dua prajurit tewas dan enam lain cedera pada hari yang sama. Belum ada pernyataan segera dari Macan Tamil mengenai jumlah korban itu. Menurut Kementerian Pertahanan Srilangka, 1.754 pemberontak tewas sepanjang tahun ini, ketika gencatan senjata dengan Macan Tamil berakhir dan kekerasan meningkat. Kementerian itu mengatakan bahwa 97 prajurit dan polisi tewas pada 2008. Jumlah korban yang diberikan kedua pihak seringkali berbeda jauh dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya secara independen karena pemerintah melarang wartawan dan pekerja hak asasi manusia memasuki garis depan pertempuran dan daerah-daerah yang dikuasai pemberontak. Pemerintah Srilangka awal tahun ini membatalkan secara resmi perjanjian gencatan senjata 2002 dengan Macan Tamil yang berulang kali dilanggar dan para analis memperkirakan, pembatalan tersebut akan mengarah pada peningkatan konflik berdarah itu, yang telah menewaskan sekitar 70.000 orang sejak 1983. Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Srilangka dalam konflik etnik itu dalam upaya mendirikan sebuah negara Tamil merdeka. Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Srilangka yang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsi utara dan timur yang dikuasai pemberontak. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008