Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menilai serangan militer Israel ke jalur Gaza pada Sabtu (1/3) sebagai suatu hambatan baru pada upaya perdamaian.
Hal tersebut dikemukakan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu), Kristiarto Soeryo Legowo, di Jakarta, Minggu, saat diminta komentarnya mengenai serangan militer yang mengakibatkan tewasnya 60 warga sipil Palestina, termasuk wanita dan anak-anak.
"Pemerintah Indonesia mengutuk serangan militer semena-mena Israel ke jalur Gaza pada 1 Maret 2008, yang telah mengakibatkan tewasnya lebih dari 60 warga Palestina, termasuk anak-anak," katanya.
Dia mengemukakan, tindakan Israel itu secara nyata merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan dan hukum Hak Asasi Manusia (HAM) internasional, serta bertentangan dengan prinsip-prinsip penyelesaian damai yang adil dan langgeng.
"Serangan ini juga telah menimbulkan hambatan baru terhadap upaya penyelesaian damai melalui dialog yang telah diupayakan selama ini, khususnya setelah Konferensi Annapolis," ujaenya.
Pada Nopember 2007, sejumlah negara termasuk Indonesia mencoba menjembatani dialog antara Palestina dengan Israel dalam upaya menyelesaikan konflik di wilayah tersebut.
"Pemerintah Indonesia menyerukan agar semua pihak dapat mengendalikan diri dan dapat segera mengakhiri segala tindak kekerasan, serta menghidupkan kembali proses perundingan yang ada," katanya.
Indonesia, lanjut dia, secara konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk membentuk negara merdeka yang dapat hidup berdampingan dengan damai dengan Israel dengan wilayah yang diakui secara internasional. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008